Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEPUTUSAN pemerintah Amerika Serikat (AS) mengizinkan penjualan senjata kepada Vietnam telah membuat Tiongkok berang. Media milik pemerintah Tiongkok, kemarin, menuding langkah yang dilakukan Washington itu menargetkan Beijing.
Tidak hanya itu, media 'Negeri Tirai Bambu' menilai Presiden AS Barack Obama berbohong. 'Negeri Paman Sam' dituduh telah memanfaatkan hubungan yang kurang harmonis antara Vietnam dan Beijing.
Dalam kunjungan ke Hanoi, Senin (23/5), Obama mengumumkan penghapusan kebijakan larangan perdagangan senjata dengan Vietnam. Pencabutan embargo senjata yang telah berlangsung selama 41 tahun itu dilakukan dalam situasi yang tidak kondusif.
Dalam beberapa tahun terakhir, baik Beijing maupun Washington bersaing menanamkan pengaruh di kawasan Asia. Justru AS melakukan pendekatan ke sejumlah negara di Asia Tenggara bersamaan dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatan mereka. Sebaliknya, wilayah perairan itu diklaim pula oleh Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia, dan Taiwan. Bahkan Beijing telah membangun pulau buatan di atas karang. Sejumlah pekerja konstruksi telah membangun landasan terbang ketiga di Pulau Karang Fiery Cross Reef. Aksi itu telah membuat negara di kawasan tersebut marah.
Di sisi lain, Obama membantah tuduhan media Tiongkok. Ia menegaskan, "Keputusan penjualan senjata tidak didasarkan pada Tiongkok." Ia menjelaskan pencabutan embargo senjata hanya bagian dari normalisasi hubungan dengan Vietnam, mantan musuh mereka.
Surat kabar Tiongkok yang menyuarakan Partai Komunis yang berkuasa, Global Times, menyebut komentar pemimpin AS itu penuh dengan muatan kebohongan dan memperburuk antagonisme strategis antara Washington dan Beijing. "Tujuan utama Washington ialah menyolidkan dominasi AS di kawasan itu," kata koran tersebut.
TPP kontra Tiongkok
Media Beijing juga menyinggung rezim kerja sama perdagangan pimpinan Washington yang dikenal dengan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Pakta perdagangan yang beranggotakan sejumlah negara Asia itu meliputi Vietnam, tapi tidak melibatkan Tiongkok.
Mereka menyebut pakta perdagangan tersebut sebagai salah satu dari tiga jejaring yang dirajut AS untuk menangkal Tiongkok melalui ideologi, keamanan, ekonomi, dan perdagangan.
Pencabutan embargo jelas mengejutkan sejumlah kalangan media di Tiongkok. Namun, mereka menyatakan bahwa langkah tersebut 'jelas tidak akan mencapai sasaran'.
Penghapusan sanksi juga menjadi topik panas di halaman depan China Daily, yang diterbitkan pemerintah. Halaman utama koran itu mengatakan langkah Amerika jelas ditujukan membendung pengaruh 'Negeri Panda'. Di lain hal, dalam sebuah editorial, China Daily menyatakan bahwa langkah itu mempertaruhkan potensi mengubah kawasan itu menjadi mudah terbakar konflik. (AFP/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved