Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RIBUAN orang Iran berkendara melalui Teheran pada Jumat (11/2) untuk memperingati ke-43 Revolusi Islam negara itu. Mereka lebih suka di kendaraan daripada berjalan kaki di tengah pembatasan covid-19.
Karena pandemi, televisi pemerintah mengatakan tahun ini, seperti tahun sebelumnya, "Tidak boleh ada pertemuan atau pawai." Mereka merayakan penggulingan rezim Syah pada 1979.
Sebaliknya, orang-orang bepergian dengan mobil, sepeda motor, dan sepeda untuk berkumpul di Alun-Alun Azadi yang ikonik di ibu kota, meskipun suhunya dingin. Beberapa orang mengecat mobil mereka dengan warna merah, putih. dan hijau sebagai simbol dari bendera Iran.
Yang lain meneriakkan slogan-slogan, "Matilah Amerika," dan, "Kami akan melawan sampai akhir," dari jendela saat mereka lewat. Sejumlah bendera AS juga dibakar oleh orang-orang yang meneriakkan, "Kami tidak akan menyerah," di Azadi Square, kata seorang fotografer AFP.
Baca juga: Kematian Warga Sipil Yaman Berlipat Ganda setelah Pemantau PBB Dihapus
Televisi negara menyiarkan cuplikan demonstrasi serupa di kota-kota besar lain, termasuk Isfahan, Masyhad, Tabriz dan Shiraz. Demonstran membawa potret pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri republik Islam, dan jenderal yang dihormati Qasem Soleimani yang terbunuh oleh serangan udara AS di bandara Baghdad pada Januari 2020.
Peringatan tahun ini merupakan yang pertama sejak Presiden ultrakonservatif Ebrahim Raisi menjabat pada Agustus tahun lalu. Perayaan tersebut memperingati hari ulama Syiah Khomeini kembali dari pengasingan dan menggulingkan pemerintah terakhir dari shah yang didukung AS.
Shah Mohammad Reza Pahlavi telah melarikan diri dari Iran setelah berbulan-bulan protes terhadap pemerintahannya. Virus corona telah menginfeksi lebih dari 6,7 juta orang di Iran dan menewaskan lebih dari 133.000, menurut angka resmi.
Iran, yang memiliki populasi sekitar 85 juta, ialah negara Timur Tengah yang paling parah terkena pandemi. Hampir 55 juta orang sejauh ini telah menerima dua dosis vaksin anticovid-19.
Baca juga: Iran Kembangkan Rudal yang Mampu Jangkau Israel
Di samping pandemi, ekonomi Iran telah terpukul oleh sanksi yang diterapkan kembali oleh Amerika Serikat sejak 2018, ketika presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir penting. Iran saat ini terlibat dalam negosiasi dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia secara langsung serta dengan Amerika Serikat secara tidak langsung untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama atau JCPOA. (AFP/OL-14)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved