Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Sejumlah Universitas Negeri di Afghanistan Mulai Dibuka

Nur Aivanni
02/2/2022 16:18
Sejumlah Universitas Negeri di Afghanistan Mulai Dibuka
Sebuah bus membawa mahasiswa menuju Universitas Laghman di wilayah Afghanistan.(AFP)

BEBERAPA universitas negeri di wilayah Afghanistan mulai dibuka kembali pada Rabu waktu setempat. Ini untuk pertama kalinya sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus lalu. 

Namun, hanya ada sedikit mahasiswa perempuan yang menghadiri sejumlah kelas di universitas. Menurut para pejabat, kelas di universitas akan dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.

Baca juga: Biden Tuntut Taliban Bebaskan Sandera AS di Afghanistan

Sebagian besar sekolah menengah untuk anak perempuan dan semua universitas negeri ditutup ketika kelompok Islam garis keras kembali berkuasa. Tindakan itu memicu kekhawatiran bahwa perempuan akan kembali dilarang mengenyam pendidikan. Suatu kondisi yang terjadi selama pemerintahan pertama Taliban pada 1996-2001.

"Ini momen kebahagiaan bagi kami, bahwa kelas telah dimulai," kata Zarlashta Haqmal, yang belajar hukum dan ilmu politik di Universitas Nangarhar. "Akan tetapi, kami masih khawatir kelompok Taliban dapat menghentikan kegiatan belajar mengajar," imbuhnya.

Para pejabat menyatakan bahwa universitas di wilayah Laghman, Nangarhar, Kandahar, Nimroz, Farah dan Helmand siap dibuka kembali. Kemudian, lebih banyak dijadwalkan untuk melanjutkan operasi di wilayah lain pada akhir bulan ini.

Baca juga: Taliban Keluarkan Dekrit Wanita Tidak Boleh Dipaksa Menikah

Koresponden AFP melihat hanya enam perempuan dengan mengenakan burqa, terpantau memasuki Universitas Laghman pada Rabu pagi. Seorang staf universitas menyebut kelas akan dipisahkan, dengan perempuan belajar di pagi hari dan laki-laki pada sore hari.

Diketahui, kelompok Taliban mengklaim tidak keberatan jika perempuan mendapat akses pendidikan. Namun, mereka ingin kelas dipisah sesuai jenis kelamin dan kurikulumnya berdasarkan prinsip Islam.(AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya