Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

UNICEF: Pandemi Sebabkan Kerugian tidak terkira di Dunia Pendidikan

Basuki Eka Purnama
25/1/2022 09:14
UNICEF: Pandemi Sebabkan Kerugian tidak terkira di Dunia Pendidikan
Sejumlah murid SMP Nassa School mengikuti pembelajaran secara hibrid di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

PENUTUPAN sekolah akibat pandemi covid-19 menyebabkan kerugian yang tidak terkira bagi para pelajar di dunia. Hal itu diungkapkan UNICEF, Senin (24/1).

Lebih dari 616 juta pelajar masih terpengaruh oleh penutupan penuh atau sebagian sekolah, ungkap badan urusan anak PBB itu.

Di banyak negara, selain membuat jutaan anak kehilangan kesempatan mendapatkan pendidikan, pandemi juga mempengaruhi kesehaan mental anak, membuat mereka lebih rentan dilecehkan, dan membuat mereka tidak memiliki sumber makanan rutin.

Baca juga: Hari Pendidikan Internasional, LSM di Indonesia Dorong Menu Berbasis Nabati

"Sederhananya, kita melihat kerugian teramat sangat besar bagi para pelajar," ujar Kepala Pendidikan UNICEF Robert Jenkins dalam sebuah pernyataan resmi, hampir dua tahun setelah pandemi covid-19 terjadi.

Menurutnya, membuka kembali sekolah tidak memadai. karenanya dia mendesak adanya dukungan intensif untuk mengejar pelajaran yang tertinggal.

UNICEF melaporkan hilangnya kesempatan belajar akibat penutupan sekolah menyebabkan hingga 70% anak usia 10 tahun tidak bisa membaca dan mengerti kalimat, naik dari 53% di era sebelum pandemi, di negara miskin dan menengah.

Di Ethiopia, misalnya, anak hanya belajar matematika sebanyak 30%-40% dari yang biasanya mereka pelajari saat kondisi normal di sekolah dasar.

Negara kaya juga tidak terhindar dari masalah itu. Di Amerika Serikat (AS), hilangnya kesempatan belajar anak diamatiterjadi di Texas, California, dan Maryland.

Putus sekolah juga menjadi masalah. Di Afrika Selatan, misalnya, sebanyak 400 ribu hingga 500 ribu pelajar dilaporkan putus sekolah antara Maret 2020 dan Juli 2021.

Selain itu, penutupan sekolah juga berarti lebih dari 370 juta anak di dunia tidak mendapatkan makanan di sekolah, yang menurut UNICEF, bagi sebagian anak, adalah sumber nutrisi utama mereka. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya