Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada Senin (3/1), mengatakan bahwa jalan politik baru harus dibuka untuk mengakhiri pendudukan Israel.
"Palestina tidak akan setuju untuk selamanya berada di bawah pendudukan, dan pendudukan harus diakhiri sesuai dengan resolusi internasional dan di bawah payung Kuartet internasional," kata Abbas seperti dikutip kantor berita resmi Palestina WAFA pada akhir pertemuan Dewan Revolusi Partai Fatah.
Kuartet internasional biasanya mengacu pada sekelompok Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia yang didirikan di Madrid pada tahun 2002 untuk menengahi proses perdamaian Israel-Palestina.
Dalam pertemuan yang diadakan di kota Ramallah, Tepi Barat, presiden berusia 86 tahun itu mengumumkan bahwa Dewan Pusat Palestina, parlemen mini Organisasi Pembebasan Palestina, akan segera mengadakan pertemuan penting untuk membuat keputusan yang menentukan dan perlu.
"Keputusan ini bertujuan untuk melindungi perjuangan Palestina dan manfaat nasional yang tidak akan pernah membuat kompromi untuk itu berapa pun harganya," kata Abbas.
Abbas telah memperingatkan bahwa jika Israel menolak solusi dua negara yang didukung dunia, Palestina akan terpaksa memilih pilihan politik lain.
Pada Oktober 2021, Abbas mengatakan salah satu pilihannya adalah menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan pada tahun 1947, atau membangun satu negara demokratis di tanah Palestina yang bersejarah di mana hak-hak politik dan sipil Palestina diperoleh secara penuh.
Pembicaraan damai langsung terakhir antara Israel dan Palestina, yang disponsori oleh Amerika Serikat, berlangsung sembilan bulan dan gagal pada tahun 2014 karena perbedaan mendalam mereka dalam masalah perbatasan, keamanan, dan permukiman.
Sejak itu, tidak ada hubungan diplomatik antara Israel dan Palestina karena penolakan Palestina terhadap perluasan permukiman Israel dan tindakan Israel terhadap Palestina di Yerusalem Timur.
Palestina ingin mendirikan negara merdeka bersama Israel di semua wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1967, termasuk seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. (Xinhua/OL-12)
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved