Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ITALIA melonggarkan aturan karantina bagi warga yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi covid-19 asalkan mereka sudah divaksin atau menerima suntikan dosis ketiga (booster).
Langkah itu dilakukan setelah para pakar kesehatan mendesak pemerintah memikirkan kembali kebijakan karantina covid-19.
Penyebaran varian Omikron yang sangat menular dapat melumpuhkan negara dengan memaksa jutaan orang untuk tinggal di rumah.
Baca juga: Ratusan Warga Meksiko Tuntut Kompensasi Dampak Covid-19 dari WHO dan Tiongkok
Menurut pernyataan pemerintah, karantina covid-19 tidak lagi diperlukan bagi warga yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi covid-19 asalkan mereka sudah divaksin, pulih dari covid-19, dan menerima suntikan booster.
Warga yang memiliki gejala covid-19 diwajibkan memakai masker KN95 atau N95 serta menjalani tes dalam waktu lima hari sejak melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi covid-19.
"Saya pikir masuk akal untuk menerapkan aturan yang berbeda kepada warga yang telah mengikuti petunjuk pemerintah maupun yang sudah divaksin," ujar Wakil Menteri Kesehatan Italia Andrea Costa.
Pemerintah memperketat pembatasan pada warga yang tidak divaksin.
Mulai 10 Januari, warga yang sudah divaksin dibolehkan masuk ke restoran, hotel, serta transportasi umum maupun kereta gantung.
Pada Rabu (29/12), Italia mencatat lonjakan kasus covid-19 sebanyak 98.030 kasus serta peningkatan pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
Italia melarang konser dan acara terbuka serta menutup diskotek hingga 31 Januari.
Italia juga telah memberlakukan pembatasan pada pelancong, termasuk mereka yang berasal dari Uni Eropa. Italia mewajibkan turis dari Uni Eropa menjalani tes covid-19 sebelum keberangkatan.
Pemerintah Italia mencatat sudah sekitar 80% populasi menerima vaksin covid-19 dosis lengkap. Sementara 29% sudah menerima dosis vaksin ketiga yang diyakini menjadi perlindungan terbaik dalam menghadapi varian Omikron. (Ant/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved