Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

AS Undang ASEAN Ikut KTT Bersama Biden

Basuki Eka Purnama
16/12/2021 10:30
AS Undang ASEAN Ikut KTT Bersama Biden
Menlu AS Anthony Blinken (kiri) saat melakukan lawatan ke Malaysia.(AFP/Handout / Malaysia Ministry of Foreign Affairs)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengundang  para pemimpin negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) bersama Presiden Joe Biden, pada 2022.

Undangan itu ia ungkapkan saat melakukan kunjungan di Malaysia, Rabu (15/12).

"Kami sangat menantikan KTT khusus dengan ASEAN tahun depan," kata Blinken.

Baca juga: ASEAN Ajak G7 Percepat Pemulihan Sosial Ekonomi yang Berkesinambungan

Ia menggambarkan perhimpunan 10 negara Asia Tenggara itu sebagai kelompok yang sangat penting dalam rancangan kawasan Indo-Pasifik.

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, sementara itu, mengatakan undangan KTT dengan AS tersebut akan dibahas bersama negara-negara mitra ASEAN pada pertemuan 19 Januari mendatang.

Selain soal undangan KTT, Blinken juga menyentuh masalah Myanmar.

AS, ujarnya, menanti langkah-langkah tambahan apa yang akan diambil terhadap junta Myanmar.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan peraih hadiah Nobel Aung Sang Suu Kyi, 1 Februari 2021 lalu.

Kudeta oleh militer Myanmar tersebut telah menimbulkan gelombang protes serta tindakan kekerasan terhadap para penentang junta.

ASEAN telah memimpin upaya diplomatik untuk mengakhiri krisis di negara anggotanya itu. Namun, beberapa anggota ASEAN telah memperlihatkan rasa frustrasi atas kemajuan yang lambat di Myanmar sehingga memutuskan tidak menyertakan pemimpin militer negara itu dalam KTT ASEAN, baru-baru ini.

Selain membahas krisis di Myanmar, Blinken mengatakan KTT AS-ASEAN yang diusulkan itu diharapkan akan membicarakan berbagai isu lainnya, seperti pemulihan dari pandemi covid-19, perubahan iklim, investasi, dan infrastruktur. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya