Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
OTORITAS Israel pada Senin (13/12) membebaskan seorang ulama Islam yang dinilai sebagai penghasut, Raed Salah, saingan pemimpin partai Arab pertama yang mendukung pemerintah Israel. Ia dipenjara karena hasutan untuk terorisme.
Salah disambut dengan kembang api dan kerumunan sekitar 1.000 pendukung yang meneriakkan, "Raed, syekh Al-Aqsa," ketika ia tiba di kota asalnya Umm el-Fahm, di Israel utara. Tahun lalu, pengadilan Israel menghukumnya atas hasutan untuk teror karena memuji, bersimpati, atau mendorong terorisme dalam pernyataan yang dibuat setelah penyerang dari kota asalnya membunuh dua polisi di kompleks Masjid Al-Aqsa Jerusalem tiga tahun sebelumnya.
Salah, yang bebas setelah menjalani hukuman 16 bulan, mengepalai kelompok yang dikenal sebagai cabang utara Islamic Movement (Pergerakan Islam) di Israel. Sayap politik cabang selatan gerakan itu, disebut Raam, dipimpin oleh Mansour Abbas yang pada Juni setuju mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel sayap kanan Naftali Bennett. Dukungan ini memungkinkan Bennett membentuk pemerintahan.
Pergerakan Islam di Israel pecah pada 1996. Kelompok Salah dilarang pada 2015 karena hasutan yang terkait dengan situs suci Jerusalem.
Para pendukungnya mengatakan khotbahnya berada dalam batas kebebasan berbicara dan penangkapannya dinilai sebagai intimidasi politik yang dimaksudkan membungkam perbedaan pendapat. Salah menjalani hukuman sembilan bulan atas tuduhan serupa pada 2017.
Gerakan Salah menyerukan pemboikotan pemilu Israel oleh warga Palestina Israel dengan alasan bahwa mereka memberikan legitimasi kepada lembaga-lembaga negara Yahudi.
Sebelum pemilihan Israel pada Maret, Abbas mengatakan partainya bersedia bekerja dengan pemerintah Israel yang akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kehidupan warga Arab karena telah lama mengeluhkan perlakuan tidak setara dibandingkan dengan warga Yahudi Israel.
Baca juga: Pasukan Israel Tangkap Warga di Kota Palestina, Satu Tewas
Abbas kemudian muncul sebagai pemimpin yang pembuat kejutan dengan bergabung dalam kesepakatan bersejarah yang mencakup janji multimiliar dolar AS untuk mengatasi beberapa masalah yang dialami oleh warga Palestina Israel. Kelompok warga ini mencapai lebih dari 20% populasi negara itu. (AFP/OL-14)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
MENTERI Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengizinkan para pemukim ilegal untuk bernyanyi dan menari dengan bebas selama kunjungan mereka ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
SEKITAR 80.000 warga Palestina melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa di Jerusalem pada Jumat (6/6) pagi.
OTORITAS Israel melarang umat Kristen Palestina dari Tepi Barat, Palestina, memasuki Jerusalem yang diduduki pada Minggu (13/4) untuk mengikuti kebaktian Minggu Palem.
KOMITE Kristen Islam untuk Dukungan Jerusalem dan Tempat-Tempat Suci mengecam rekomendasi polisi pendudukan Israel untuk membatasi akses jamaah ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
HAMAS mengecam rekomendasi lembaga keamanan Israel untuk membatasi salat umat Islam di Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan yang dimulai Jumat (28/2) ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved