Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
SEORANG pria Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki utara Senin (13/12) pagi, kata sumber keamanan dan medis. Sumber-sumber Palestina mengidentifikasi pria itu sebagai Jamil Al-Kayyal, 31.
Dia meninggal akibat tembakan peluru di kepalanya setelah bentrokan di daerah Ras Al-Ain di kota Nablus. Menurut polisi Israel, petugas pasukan khusus yang didukung oleh tentara telah menangkap seorang tersangka di Nablus dan menyita senjata semiotomatis.
"Ketika pasukan khusus menyelesaikan operasi mereka dan keluar dari lokasi, para perusuh melemparkan bahan peledak ke arah mereka dari jarak dekat. Ini mempertaruhkan nyawa mereka," kata polisi dalam suatu pernyataan.
"Pasukan menanggapi dengan tembakan ke arah para penyerang dan tampaknya telah mengenai salah satu dari mereka yang dievakuasi dari tempat kejadian oleh petugas medis Bulan Sabit Merah," kata pernyataan itu.
Sementara Israel tidak memiliki kehadiran permanen di kota-kota Palestina di Tepi Barat, pasukan akan melakukan penggerebekan dan penangkapan di sana sesuai dengan kebutuhan keamanan. Ini sering kali disertai dengan bentrokan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Tidak termasuk Jerusalem timur yang dicaplok, sekitar 475.000 pemukim Israel tinggal di komunitas yang dibentengi di Tepi Barat, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,8 juta warga Palestina.
Baca juga: Saudi Tarik Kisah Penyelundupan Sperma Tahanan Palestina dari Festival Film
Orang-orang Palestina memandang Tepi Barat, yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967, sebagai bagian dari negara masa depan mereka. Orang-orang Israel garis keras, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, mengatakan daerah itu merupakan jantung sejarah Yahudi. (AFP/OL-14)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved