Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

WHO: Ada Ancaman 700 Ribu Kematian Akibat Covid-19 di Eropa pada Maret 2022

Atikah Ishmah Winahyu
24/11/2021 11:09
WHO: Ada Ancaman 700 Ribu Kematian Akibat Covid-19 di Eropa pada Maret 2022
Pasien Covid-19 mendapat perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Salzburg, Austria.(BARBARA GINDL / APA / AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa Eropa masih dalam cengkeraman pandemi Covid-19. Angka kematian di benua tersebut dapat mencapai 2,2 juta pada musim dingin ini jika tren penambahan terus berlanjut.

“Sebanyak 700 ribu orang di Eropa berpotensi meninggal pada 1 Maret (2022),” kata WHO pada Selasa (23/11), selain 1,5 juta orang yang telah meninggal karena virus tersebut.

WHO memperkirakan adanya tekanan tinggi atau ekstrem di unit perawatan intensif (ICU) pada 49 dari 53 negara antara sekarang hingga 1 Maret 2022.

Kembalinya Eropa sebagai pusat pandemi diduga disebabkan oleh penyerapan vaksin yang lamban di beberapa negara, varian Delta yang sangat menular, cuaca yang lebih dingin membuat orang kembali ke dalam ruangan dan pelonggaran pembatasan.

Lonjakan telah membuat Austria kembali melakukan lockdown atau pembatasan sosial pekan ini. Sementara itu, Jerman dan Belanda siap untuk mengumumkan melakukan pembatasan sosial baru.

Di kawasan Uni Eropa, sebanyak 67,7% dari populasi telah mendapat vaksinasi Covid-19 lengkap.

Tetapi tingkat sangat bervariasi antar negara, dengan tingkat rendah di banyak negara timur. Hanya 24,2% warga Bulgaria yang divaksinasi lengkap, dibandingkan dengan 86,7% di Portugal.

Menurut data WHO, kematian terkait Covid-19 di wilayah Eropa dari 53 negara meningkat pekan lalu menjadi hampir 4.200 per hari, dua kali lipat dari 2.100 kematian per hari pada akhir September.

Data tersebut mengungkapkan, semakin banyak bukti bahwa perlindungan yang diinduksi vaksin terhadap infeksi dan penyakit ringan sedang menurun.

Beberapa negara, termasuk Yunani, Prancis dan Jerman, sedang bergerak ke arah yang membutuhkan suntikan ketiga agar seseorang dianggap divaksinasi sepenuhnya.

Sementara itu, Austria menutup toko, restoran, dan pasar meriah pada hari Senin, pembatasan paling drastis yang terlihat di Eropa Barat selama berbulan-bulan.

Kanselir Jerman Angela Merkel telah memperingatkan bahwa Jerman tidak berbuat cukup untuk mengekang gelombang keempat pandemi yang sangat dramatis.

Dengan meningkatnya penambahan kasus Covid-19 yang mencapai 399,8 infeksi baru per 100.000 orang, maka tempat perawatan di rumah sakit mulai tak mampu menampung. 

Bahkan wilayah yang paling parah terkena dampak di Jerman telah memberlakukan lockdown kembali termasuk penutupan pasar Natal.

Musim dingin perburuk situasi

WHO mengatakan meningkatnya kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir disebabkan masih tingginya orang yang belum divaksin Covid-19 dan rendahnya jumlah orang yang mendapat perlindungan vaksin.

Selain itu, merebaknya varian baru Covid-19 Delat dan rendahnya penerapan protokol kesehatan menjadi pemicu meningkatkan kasus Covid-19 di Eropa.

Di sisi lain, Direktur regional WHO Eropa, Hans Kluge, mengatakan Eropa dan Asia Tengah menghadapi musim dingin yang menantang di masa depan.

Dia menyerukan pendekatan “vaksin plus” yang terdiri dari kombinasi vaksinasi, jarak sosial, penggunaan masker, dan cuci tangan.

WHO mengatakan masker mengurangi kejadian covid-19 hingga 53%, menurut sebuah penelitian baru-baru ini, dan lebih dari 160.000 kematian dapat dicegah pada 1 Maret jika cakupan masker universal 95% persen tercapai.

Tetapi prospek musim dingin di bawah pembatasan baru telah memicu kerusuhan di beberapa negara.

Belgia, Belanda, serta pulau Guadeloupe dan Martinique di Karibia Prancis masih terguncang pada hari Selasa akibat protes keras terhadap tindakan anti-Covid baru.

Polisi Belanda menangkap sedikitnya 21 orang selama bentrokan malam keempat.

Jumlah infeksi virus korona Belanda mencapai rekor mingguan baru pada hari Selasa, naik 39% sementara penerimaan rumah sakit dan unit perawatan intensif juga meningkat tajam, mendorong pemerintah untuk membuat jarak sosial wajib lagi bagi semua orang dewasa.

Pemerintah Belanda juga telah memperkenalkan undang-undang yang akan membuka jalan untuk membatasi akses bagi orang yang tidak divaksinasi ke tempat-tempat dalam ruangan seperti bar, restoran, dan museum jika infeksi terus meningkat.

Rancangan undang-undang yang mengatur pembatasan sosial itu akan dibahas di parlemen pekan depan. (Aiw/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya