Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Hampir 2 Tahun Tutup, Sekolah di Filipina Akhirnya Kembali Buka

Atikah Ishmah Winahyu
16/11/2021 12:27
Hampir 2 Tahun Tutup, Sekolah di Filipina Akhirnya Kembali Buka
Pelajar mengenakan masker di hari pertama sekolah di Kota Linamon, Filipina.(AFP/Merlyn MANOS )

RIBUAN siswa di Filipina kembali ke sekolah untuk pertama kalinya selama hampir dua tahun pada Senin (15/11), memulai skema percontohan untuk melanjutkan pembelajaran tatap muka setelah pandemi mengganggu pendidikan 27 juta siswa.

Seratus sekolah negeri di daerah berisiko rendah mengadakan kelas secara langsung untuk uji coba selama dua bulan, dengan pembukaan kembali lebih bergantung pada tingkat vaksinasi dan penurunan berkelanjutan dalam kasus covid-19.

Filipina adalah salah satu negara terakhir yang membuka kembali sekolah, sangat kontras dengan banyak negara Barat.

Baca juga: Ukraina Iming-Imingi Uang Kas Agar Warga Mau Divaksin Covid-19

"Kami senang melihat peserta didik kami berada di dalam ruang kelas, karena kami menyadari pentingnya pembelajaran tatap muka dalam perkembangan sosial mereka," kata kementerian pendidikan dalam sebuah pernyataan.

Pihak berwenang telah mengurangi kapasitas kelas hingga setengahnya serta hanya mengizinkan guru dan petugas sekolah yang telah divaksinasi untuk berinteraksi dengan siswa.

Foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan siswa mengenakan masker, di dalam ruang kelas kursi dan meja dipisahkan oleh lembaran plastik, sementara tempat cuci tangan telah dipasang.

Badan anak-anak PBB (UNICEF) telah mendukung pembukaan kembali sekolah-sekolah Filipina secara bertahap, sukarela dan aman, karena telah memperingatkan krisis pembelajaran dapat berubah menjadi bencana pembelajaran.

Ketersediaan komputer, telepon, dan Internet, serta kualitas pendidikan yang tidak merata, disebut-sebut sebagai tantangan bagi pelajaran jarak jauh di Filipina, di mana beberapa anak harus naik ke atap untuk mendapatkan sinyal data.

Dalam sebuah laporan pada April, Bank Pembangunan Asia memperkirakan penutupan sekolah lebih dari satu tahun dapat memangkas pendapatan masa depan di antara siswa di kawasan itu sebanyak US$1,25 triliun, setara dengan 5,4% dari produk domestik bruto 2020.

"(Departemen Pendidikan) bersemangat untuk anak-anak ketika mereka kembali ke sekolah, tetapi ada juga sedikit kecemasan," kata Roger Masapol, direktur unit layanan perencanaan, dalam sebuah wawancara radio. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya