Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

WHO dan UNICEF Luncurkan Kampanye Vaksin Polio di Afghanistan

 Atikah Ishmah Winahyu
09/11/2021 09:18
WHO dan UNICEF Luncurkan Kampanye Vaksin Polio di Afghanistan
Seorang anak mendapat tetas vaksin polio di Kota Kabul, Afghanistan, pada Senin (8/11).(WAKIL KOHSAR / AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) dan badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memulai kampanye vaksinasi polio di Afghanistan pada Senin (8/11). Program ini merupakan kampanye nasional pertama untuk memerangi penyakit tersebut dalam tiga tahun.

Koordinator Operasi Darurat WHO untuk program polio, Naikwali Shah Momim mengatakan kampanye telah dimulai di berbagai bagian negara itu, tetapi ada beberapa kendala seputar kekurangan staf terlatih.

“Kampanye yang ditujukan untuk menjangkau lebih dari 3 juta anak tersebut telah menerima dukungan Taliban, yang akan memungkinkan tim untuk menjangkau anak-anak di bagian negara yang sebelumnya tidak dapat diakses,” kata WHO.

Polio telah hampir musnah secara global melalui upaya inokulasi selama beberapa dekade. Namun ketidakamanan, medan yang tidak dapat diakses, pemindahan massal dan kecurigaan adanya campur tangan pihak luar telah menghambat vaksinasi massal di Afghanistan dan beberapa wilayah di Pakistan.

Beberapa pekerja polio dibunuh oleh orang-orang bersenjata di Afghanistan timur tahun ini, meskipun tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu.

Menurut angka WHO yang dikumpulkan sebelum runtuhnya pemerintah yang didukung Barat pada bulan Agustus lalu, ada satu kasus yang dilaporkan dari satu virus polio liar tipe 1 (WPV1) di Afghanistan pada tahun 2021, dibandingkan dengan 56 pada tahun 2020.

Sampai penyakit ini dihilangkan sepenuhnya, penyakit ini tetap menjadi ancaman bagi kesehatan manusia di semua negara, terutama yang memiliki sistem kesehatan yang rentan karena risiko mengimpor penyakit tersebut, menurut para ahli kesehatan. (Aiw/Straitsitmes/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya