Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAHAN Biden menawarkan hadiah sebanyak US$10 juta atau sekitar Rp143 miliar untuk informasi yang membantu mengidentifikasi atau melacak para pemimpin kelompok ransomware DarkSide yang terkenal kejam.
Penegakan hukum AS mengatakan kelompok yang terkait dengan Rusia itu berada di balik serangan ransomware yang melumpuhkan Colonial Pipeline pada bulan Mei. Serangan itu menutup pipa sepanjang 8.000 km tersebut yang menyediakan bahan bakar ke Pantai Timur, yang menyebabkan kekurangan gas. Perusahaan akhirnya membayar uang tebusan.
Departemen Luar Negeri mengatakan pihaknya juga menawarkan sebanyak US$5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman, di negara mana pun, orang-orang berkonspirasi untuk berpartisipasi atau mencoba berpartisipasi dalam serangan menggunakan ransomware DarkSide.
Seperti banyak kelompok ransomware lainnya, DarkSide menawarkan alat peretasnya kepada apa yang disebut afiliasi, yang kemudian dapat melancarkan serangan mereka sendiri. Skema semacam itu dikenal sebagai ransomware-as-a-service.
Dalam pertemuan puncak Juni lalu, Presiden Joe Biden memperingatkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa peretas Rusia harus menghindari 16 sektor infrastruktur penting, yang mencakup perusahaan energi seperti Colonial. (Straitstimes/OL-13)
Baca Juga: AS Jual Rudal Canggih ke Arab Saudi Senilai Rp9,3 Triliun
BADAN Reserse Kriminal Polri mencatat terdapat 4.250 kasus kejahatan siber selama pandemi covid-19 tahun ini
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mempertanyakan nasib data pribadi sejak PDNS 2 Surabaya terkena serangan siber.
Negara paling berdampak pada kebocoran data adalah Australia dan India.
Tiga pejabat intelijen militer Korea Utara (Korut) terkait kampanye serangan siber untuk mencuri US$1,3 miliar dalam mata uang kripto dan tradisional dari bank serta target lainnya.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari tuduhan tersebut.
Outlet media memutuskan untuk tidak melansir rincian tersebut dan mengalihkan email itu kepada pihak kepolisian.
POLISI di seluruh dunia menangkap 150 orang tersangka, termasuk beberapa target terkenal, yang terlibat dalam pembelian atau penjualan barang ilegal secara online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved