Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
AMERIKA Serikat menawarkan untuk membayar kompensasi yang belum ditentukan jumlahnya kepada kerabat dari 10 orang di Afghanistan, termasuk tujuh anak, yang terbunuh secara tidak sengaja dalam serangan pesawat tak berawak AS. Itu terjadi ketika pasukan Amerika hendak menyelesaikan penarikan tentara dan warga mereka.
Dalam suatu pernyataan, Jumat (15/10), Pentagon juga mengatakan sedang bekerja dengan Departemen Luar Negeri untuk merelokasi ke Amerika Serikat salah satu kerabat yang ingin meninggalkan Afghanistan yang dikuasai Taliban. Tawaran untuk orang-orang itu dibuat pada Kamis (14/10) dalam pertemuan antara Colin Kahl, wakil menteri pertahanan untuk kebijakan, dan Steven Kwon, pendiri dan presiden kelompok bantuan yang aktif di Afghanistan bernama Nutrition and Education International.
Organisasi itu mempekerjakan Ezmarai Ahmadi, yang salah diidentifikasi sebagai militan ISIS oleh intelijen AS pada 29 Agustus selama hari-hari terakhir evakuasi AS yang kacau dari Kabul. Intelijen AS melacak Toyota putihnya selama delapan jam sebelum menargetkan mobil dengan rudal. Ini menewaskan tujuh anak dan tiga orang dewasa, termasuk Ahmadi.
Komandan Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan pada saat itu bahwa intelijen Amerika telah melihat kendaraan itu di suatu lokasi dalam Kabul yang telah diidentifikasi sebagai tempat para operator ISIS diyakini sedang mempersiapkan serangan di bandara Kabul. Tiga hari sebelumnya seorang pengebom bunuh diri ISIS-Khorasan telah membunuh banyak orang di bandara, termasuk 13 anggota militer AS.
Bulan lalu para pejabat AS mengakui serangan pesawat tak berawak itu merupakan kesalahan. Dalam pertemuan Kamis, "Dr Kahl mencatat bahwa serangan itu merupakan kesalahan tragis serta Ezmarai Ahmadi dan orang lain yang tewas ialah korban yang tidak bersalah yang tidak bersalah dan tidak berafiliasi dengan ISIS-K atau ancaman terhadap pasukan AS," kata pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara Departemen Pertahanan John Kirby.
"Dr Kahl menegaskan kembali komitmen Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada keluarga, termasuk menawarkan pembayaran belasungkawa ex gratia," tambahnya tanpa mengatakan jumlah uang yang ditawarkan. Bulan lalu kerabat dari orang-orang yang tewas dalam serangan itu menuntut kompensasi dan permintaan maaf secara langsung.
Austin telah meminta maaf atas serangan yang gagal. Namun, keponakan Ahmadi yang berusia 22 tahun, Farshad Haidari, mengatakan itu tidak cukup. "Mereka harus datang ke sini dan meminta maaf kepada kami secara langsung," katanya kepada AFP di rumah sederhana yang dibom di Kwaja Burga, lingkungan padat penduduk di Kabul.
Haidari, yang saudara laki-lakinya Naser dan sepupu mudanya juga tewas dalam ledakan itu, mengatakan pada 18 September bahwa AS tidak melakukan kontak langsung dengan keluarga tersebut.
Baca juga: ISIS Klaim Dalangi Bom Masjid Syiah di Kandahar Afghanistan
Dalam pertemuan Kamis kepala NEI Kwon berbicara tentang Ahmadi bekerja dengan organisasi bantuan itu. "Selama bertahun-tahun, ia memberikan perawatan dan bantuan penyelamatan jiwa bagi orang-orang yang menghadapi tingkat kematian yang tinggi di Afghanistan." (AFP/OL-14)
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyerukan urgensi kolaborasi strategis antara pelaku industri dan pemerintah.
Aparat keamanan menghadapi kesulitan dalam menangkap pelaku penembakan aktif di Canfield Mountain, Idaho, akibat medan berat dan kebakaran hutan.
Sheriff Kootenai County, Robert Norris, menyatakan kebakaran semak di lereng timur Gunung Canfield akan terus menyala karena kondisi belum aman.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
MILIARDER Elon Musk memperingatkan AS bisa terjerumus ke dalam perbudakan utang akibat rancangan undang-undang (RUU) belanja negara dan pajak yang diajukan Presiden Donald Trump.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved