Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

India Minta Tesla tidak Jual Produk Buatan Tiongkok di Negaranya

Insi Nantika Jelita
10/10/2021 21:35
India Minta Tesla tidak Jual Produk Buatan Tiongkok di Negaranya
Mobils tesla(AFP/John Thys)

MENTERI Transportasi India Nitin Gadkari pada Jumat (8/10), meminta produsen mobil listrik Tesla yang berbasis di Amerika Serikat, untuk tidak menjual mobil listrik yang diproduksi dari Tiongkok di India. 

"Saya sudah bilang ke Tesla, jangan jual mobil listrik di India yang diproduksi perusahaan di Tiongkok. Anda (Tesla) harus memproduksi mobil listrik di India, dan juga mengekspor mobil dari India," katanya. 

Tesla sendiri dikabarkan telah menuntut pengurangan bea masuk pada kendaraan listrik (EV) di India. Pemerintah setempat pun menjanjikan untuk menyanggupi hal tersebut. 

"Dukungan apa pun yang Anda (Tesla) inginkan, akan disediakan oleh pemerintah kami," tambah Gadkari. 

Menteri Perhubungan dan Jalan Tol India juga mengaku masih berdialog dengan petinggi Tesla terkait tuntutan perusahaan terkait konsesi pajak. 

Baca juga : Bahlil Lobi Volkswagen Investasi Sel Industri Baterai Mobil Listrik

Bulan lalu, Kementerian Industri India juga meminta Tesla untuk pertama kali mulai memproduksi kendaraan listrik di India sebelum konsesi pajak apa pun dapat dipertimbangkan. 

Saat ini, mobil yang diimpor sebagai unit utuh (completely built unit/CBU) menarik bea masuk di India berkisar antara 60-100% tergantung pada ukuran dan biaya mesin, nilai asuransi dan pengangkutan (CIF) dilaporkan dikisaran angka US$40 ribu. 

Dalam sebuah pernyataan, kelompok perusahaan AS telah menyatakan bahwa tarif impor efektif sebesar 110% untuk kendaraan dengan nilai pabean di atas US$40 ribu seperti melarang untuk kendaraan tanpa emisi. 

Mereka telah meminta pemerintah India untuk membakukan tarif mobil listrik hingga 40%, terlepas dari nilai pabeannya, dan menarik biaya tambahan kesejahteraan sosial sebesar 10% untuk mobil listrik. 

Dikatakan bahwa perubahan ini akan mendorong pengembangan ekosistem EV India dan perusahaan akan melakukan investasi langsung yang signifikan dalam penjualan, layanan, dan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik. (Mint/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik