Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MASJID Istiqlal melalui China Space menyelenggarakan bedah buku “Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok”. Bertempat di China Space, 2 Juli 2025. Acara ini menghadirkan para akademisi, penulis, serta komunitas untuk membedah hubungan Indonesia-Tiongkok dalam perspektif komunikasi, geopolitik, ekonomi, dan budaya global.
Buku diberikan kata pengantar dari Menteri Luar Negeri RI Bapak Sugiono ini tidak sekedar mendeskripsikan hal ihwal hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, tetapi secara implisit juga menunjukkan betapa kedua negara di Asia ini perlu memperkokoh kerja samanya di berbagai bidang sebagai upaya memperkuat politik regional sekaligus menjadi penyeimbang geopolitik global. Buku ini bisa dikatakan komprehensif dari A-Z, dengan mengulas isu mulai dari politik ekonomi hingga kebudayaan; dari era Soekarno hingga Prabowo; dari KAA Bandung hingga BRICS, dari koleksi pers Melayu-Tionghoa higgga China Space Masjid Isitiqlal; dan dari isu anti-imperialisme hingga Perang tarif Trump.
Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Faried F Saenong memberikan apresiasi terhadap keberlanjutan karya tulis yang dihasilkan setiap tahun. Ia menekankan pentingnya narasi yang koheren agar bisa menghasilkan dampak yang signifikan dalam konteks kebijakan publik maupun diplomasi komunikasi. Ia juga memberikan Gambaran terkait kajian Islamic studies khususnya dalam hubungan Indonesia-Tiongkok.
“Saya mengapresiasi penulis yang sangat produktif dalam mewarnai dialektika dinamika hubungan Indonesia dan Tiongkok”, jelas Faried.
Direktur the Invoice of Istiqlal, Mulyono Lodji, memberikan sambutan dengan mengapresiasi bedah buku ini. “Apresiasi harus diberikan pada setiap karya yang ditulis dengan kesadaran penuh. Tanpa narasi yang koheren, sulit bagi sebuah gagasan untuk berdampak luas. Buku ini substansial karena membahas sejarah masa lalu hingga isu kontemporer”, ujar Mulyono.
Penulis Buku, Budy Sugandi mengatakan bahwa proyeksi ekonomi global yang menempatkan Tiongkok dan Indonesia sebagai kekuatan besar di masa depan. “Kerja sama strategis Indonesia-Tiongkok telah terjalin kuat, termasuk dalam proyek-proyek besar seperti kereta cepat, infrastruktur, dan energi terbarukan”, tutur Budy yang juga merupakan Wasekjen PP GP Ansor dan alumni Doktor Southwest University Tiongkok.
Lebih lanjut, Budy mengulas juga aspek politik, ia menyinggung terkait kemitraan startegis pemerintah Indonesia dengan Tiongkok yang semakin mesra.
“Presiden Prabowo menganggap Tiongkok sebagai mitra penting, hal itu ditunjukkan dengan memilih Tiongkok sebagai destinasi kunjungan kenegaraan perdana”, papar Budy.
Bedah buku ini juga menghadirkan pembicara dari kaum muda, Sybli Adam (Ketua bidang Hubungan Internasional PB PMII) dan Alizza Laily Yuhanna (Sekretaris bidang Hubungan Internasional KOPRI PB PMII). Acara yang dimoderatori oleh Fahri Badina Nur dan MC Alvia Sabrina ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai latar belakang. (I-3)
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof Dr Memed Sueb mengapresiasi hadirnya buku tersebut dalam menjawab pesatnya perkembangan ilmu auditing.
P2KM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Yayasan Cendekia Muda Madani menggelar bedah buku
DPP Partai NasDem menyelenggarakan acara bedah buku Ki Hadjar: Sebuah Memoar dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional.
Indonesia menjadi negara urutan ke-20 dengan jumlah korban terbanyak di dunia, tetapi termasuk negara yang cepat memulihkan keadaan melalui vaksinasi.
Sara mengatakan pamannya itu konsisten memperjuangkan prinsip dan visi yang jelas sejak awal, terutama sejak mendirikan Partai Gerindra pada 2008.
Sebanyak 100 pasangan dari berbagai latar belakang resmi menikah dalam perhelatan nikah massal yang diadakan Kemenag di Masjid Istiqlal.
DAGING kurban dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disumbangkan ke Masjid Istiqlal akan disajikan dalam acara makan bersama 2.000 anak yatim besok,
Penyerahan hewan kurban diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno.
Kedua sapi tersebut bersama hewan kurban lainnya akan disembelih pada Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.
Presiden tampak mengenakan pakaian muslim berwarna putih. Ia didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indrawijaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved