Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
PAUS Fransiskus pada Rabu (6/10) mengungkapkan rasa malu pribadinya dan gereja atas pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh pendeta Katolik Prancis. Ini diungkapkannya setelah masalah itu terungkap dalam laporan yang menghancurkan hati.
"Saya ingin mengungkapkan kepada para korban kesedihan dan rasa sakit saya atas trauma yang mereka derita," katanya dalam audiensi mingguannya di Vatikan. "Dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, rasa malu saya atas ketidakmampuan gereja terlalu lama untuk menempatkan mereka di pusat perhatiannya. Saya berdoa dan kita semua berdoa bersama, bagi-Mu Tuhan kemuliaan, bagi kami rasa malu. Inilah saatnya untuk malu."
Suatu komisi independen pada Selasa (5/10) mengungkapkan bahwa pendeta Katolik Prancis melakukan pelecehan seksual terhadap sekitar 216.000 anak di bawah umur selama tujuh dekade sejak 1950. Ini disebut fenomena besar yang ditutupi oleh selubung keheningan.
Penyelidikan komisi selama dua setengah tahun dan laporan setebal 2.500 halaman memicu kemarahan ketika Gereja Katolik di Prancis dan di seluruh dunia menghadapi semakin banyak klaim pelecehan dan penuntutan. Berurusan dengan pengungkapan tentang pelecehan seksual oleh pendeta menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Fransiskus ketika ia terpilih sebagai paus pada 2013.
Dia menyatakan mengakhiri impunitas dan mengubah undang-undang Vatikan dengan membuat pelaporan pelecehan menjadi wajib, tetapi para korban telah memperingatkan hal itu tidak cukup. Fransiskus mengungkapkan kesedihannya untuk para korban dalam pernyataan yang dikeluarkan Selasa melalui juru bicaranya, tetapi komentarnya pada Rabu melangkah lebih jauh.
Dia mendesak para klerus untuk terus bekerja untuk memastikan situasi seperti itu tidak terulang. Ia menawarkan dukungannya kepada para imam Prancis untuk menghadapi cobaan yang sulit tetapi sehat ini. Dia mengundang umat Katolik Prancis untuk mengambil tanggung jawab mereka dalam memastikan bahwa gereja merupakan rumah yang aman bagi semua. (AFP/OL-14)
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PENYANYI Nadin Amizah kembali mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat tampil dalam sebuah acara konser di Bekasi, Jawa Barat.
SEORANG guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan ditangkap oleh kepolisian terkait kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
PEMBENAHAN mutlak diperlukan di sejumlah sektor untuk mendorong efektivitas penerapan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
SEJAK disahkan 9 Mei 2022, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) belum optimal ditegakkan dalam melindungi korban kekerasan seksual.
Seorang perempuan di Korea Selatan didenda Rp38 juta karena menarik celana rekan kerja pria di depan umum. Kasus ini memicu debat soal batas antara lelucon dan pelecehan seksual.
Blake Lively mencabut dua gugatan terhadap Justin Baldoni terkait tekanan emosional dalam sengketa film It Ends With Us.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved