Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vaksin Pfizer Cegah Covid-19 Bergejala Parah Selama Setidaknya 6 Bulan

Basuki Eka Purnama
05/10/2021 08:15
Vaksin Pfizer Cegah Covid-19 Bergejala Parah Selama Setidaknya 6 Bulan
Vaksin covid-19 Pfizer.(AFP/Patrick T. FALLON)

DUA dosis vaksin Pfizer sangat efektif mencegah kasus covid-19, termasuk varian Delta, bergejala parah setidaknya selama 6 bulan. Hal itu diungkapkan dalam penelitian terhadap pasien covid-19 di Amerika Serikat (AS), yang diterbitkan Senin (4/10).

Saat data sebelumnya menunjukkan uji klinis menunjukkan vaksin efektif mencegah pasien dirawat di rumah sakit, penelitian yang diterbitkan di jurnal Lancet itu mengukur efektivitas vaksin di dunia nyata.

Pfizer dan penyedia jasa kesehatan Kaiser Permanente melihat data dari 3,4 juta penduduk California, yang sepertinganya telah divaksin penuh antara Desember 2020 dan Agustus 2021.

Baca juga: J&J Berencana Ajukan Permohonan Otoritas AS Terkait Izin Penggunaan Vaksin Penguat

Setelah periode rata-rata antara tiga dan empat bulan, mereka yang telah divaksin penuh diketahui 73% terlindungi dari infeksi covid-19 dan 90% terlindungi dari harus dirawat di rumah sakit.

Namun, saat perlindungan terhadap infeksi covid-19 varian Delta turun hingga 40% dalam tempo lebih dari 5 bulan, perlindungan terhadap kemungkinan dirawat di rumah sakit terhadap semua varian covid-19 tetap masih tinggi.

Hasil tersebut konsisten dengan data pendahuluan dari otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Menurunnya perlindungan dari infeksi kemungkinan besar disebabkan oleh menurunnya efektivitas vaksin ketimbang kemampuan covid-19 varian Delta menembus perlindungan vaksin.

"Penelitian kami menggarisbawahi pentingnya mengawasi efektivitas vaksin seiring berjalannya waktu dan menyarankan dosis booster perlu diberikan untuk mengembalikan tingkat perlindungan seperti saat awal divaksin," ujar para peneliti.

Agustus lalu, pemerintah AS menyetujui pemberian dosis ekstra vaksin covid-19 bagi warga yang memiliki sistem imunitas yang lemah. Adapun Prancis memberikan dosis tambahan bagi para lansia.

Namun, September lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin yang ada saat ini cukup efektif mencegah covid-19 bergejala parah sehingga dosis ketiga tidak diperlukan bagi populasi umum.

Bulan lalu, WHO menyerukan moratorium dosis booster hingga akhir tahun untuk mengetasi kesenjangan distirbusi vaksin covid-19 antara negara miskin dan kaya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya