Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bayi Kembar Siam Yaman Berhasil Dipisahkan di Yordania

Basuki Eka Purnama
04/10/2021 11:55
Bayi Kembar Siam Yaman Berhasil Dipisahkan di Yordania
Bayi kembar siam asal Yaman yang dioperasi di Yordania.(AFP/Mohammed HUWAIS)

SEBUAH rumah sakit di Yordania sukses melakukan operasi untuk memisahkan bayi kembar siam asal Yaman yang berusia tujuh bulan.

"Prosedur ini sangat langka dan rumit. Karenanya, ini adalah prestasi bagi dunia medis kerajaan ini," ujar dokter bedah yang memimpin operasi pemisahan bayi kembar dampit iyu, Fawzi al-Hammouri.

Operasi selama 8 jam itu diikuti oleh 25 dokter bedah itu digelar pada Juli lalu.

Baca juga: PM Pakistan Janji Selidiki Warganya yang Ada di Pandora Papers

Namun, Rumah Sakit Khusus di Amman menunda pengumuman apa pun karena, kata Al-Hammouri, "Pascaoperasi, kedua bayi itu membutuhkan perawatan intensif, nafas buatan, dan makan secara intravena untuk waktu yang lama."

"Kami memilih menunggu hingga semuanya dipastikan berjalan dengan baik 100%," lanjutnya.

Saat ini, bayi kembar itu, Ahmed dan Mohammed, berada dalam kondisi sehat.

"Peluang mereka untuk bertahan hidup sangat tinggi, Mereka telah bertingkah layaknya anak normal. Masa kritisnya telah berlalu," ujar Al-Hammouri.

Penerbangan medis PBB membawa bayi kembar siam itu dan kedua orangtua mereka ke Yordania, Februari lalu.

Lahir pada Desember lalu di Sanaa, Yaman, yang dikuasai pemberontak, kedua bayi kembar itu berada dalam kondisi kritis.

"Ketika mereka tiba, mereka memiliki berat badan 3 kilogram dan 700 gram. Kami menunggu hingga mereka memiliki berat total 9 kilogram sebelum melakukan operasi pemisahan," jelas Al-Hammouri,

 Kembar siam terjadi di embrio di masa awal perkembangannya hanya berpisah sebagian membentuk dua individu yang secara fisik masih bersatu. 

Mayoritas kembar siam meninggal saat dilahirkan atau tidak lama setelah dilahirkan. Namun, perkembangan teknologi menyebabkan peluang mreka untuk bertahan hidup semakin tinggi. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya