Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Partai Pendukung Putin Menang Pemilu, Jaga Mayoritas Kursi Parlemen

 Nur Aivanni
20/9/2021 13:33
Partai Pendukung Putin Menang Pemilu, Jaga Mayoritas Kursi Parlemen
Seorang warga melakukan pemungutan suara dalam pemilu parlemen dan pemilu lokal di Saint Petersburg, Rusia. Minggu (19/9).(Olga MALTSEVA / AFP)

PARTAI Rusia Bersatu yang berkuasa di Rusia, yang mendukung Presiden Vladimir Putin, mempertahankan mayoritasnya di parlemen setelah pemilihan selama tiga hari, meskipun partai itu kehilangan sekitar seperlima dari dukungannya, menurut hasil sementara pada Senin.

Dengan 50% suara yang dihitung, Komisi Pemilihan Umum mengatakan Rusia Bersatu unggul dengan 46,11% suara, diikuti oleh Partai Komunis dengan 21,4%.

Meskipun itu merupakan kemenangan yang tegas, itu akan menjadi kinerja yang lebih lemah untuk Rusia Bersatu daripada terakhir kali pemilihan parlemen diadakan pada tahun 2016, ketika partai tersebut memenangkan lebih dari 54% suara.

Ketidaknyamanan selama bertahun-tahun standar hidup yang menurun dan tuduhan korupsi dari kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny telah membuat dukungan semakin menurun. Dan kampanye pemungutan suara taktis yang dilakukan oleh sekutu Navalny tampaknya telah menimbulkan kerusakan lebih lanjut.

Kritikus Kremlin mengatakan pemungutan suara itu dalam segala hal tipuan dan Rusia Bersatu akan bernasib jauh lebih buruk dalam penyelanggaraan pemilu yang adil.

Hal itu mengingat ada tindakan keras sebelum pemilu yang melarang gerakan Navalny, melarang sekutunya mencalonkan diri dan menargetkan media yang kritis dan organisasi non-pemerintah.

Hasilnya tampaknya tidak akan mengubah lanskap politik, dengan Putin, yang telah berkuasa sebagai presiden atau perdana menteri sejak 1999, masih mendominasi menjelang pemilihan presiden berikutnya pada 2024. Putin belum mengatakan apakah dia akan mencalonkan diri.

Hasil sementara menunjukkan partai LDPR nasionalis berada di urutan ketiga dengan sekitar 9%.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) lambat untuk merilis data dari pemungutan suara daring di Moskow, di mana Rusia Bersatu secara tradisional tidak berjalan sebaik di wilayah lain. Kandidat pro-Kremlin memimpin di sebagian besar dari 15 distrik kota sebelum pemungutan suara daring dihitung.

Golos, pengawas pemilu yang dituduh sebagai agen asing oleh pihak berwenang, mengatakan pihaknya telah mencatat ribuan pelanggaran, termasuk ancaman terhadap pemantau dan pencoblosan surat suara. Contoh pelanggaran tersebut beredar di media sosial.

KPU Pusat mengatakan telah mencatat 12 kasus pencoblosan surat suara di delapan daerah dan hasil dari TPS-TPS tersebut akan dibatalkan.

Seorang pensiunan Moskow yang hanya menyebut namanya sebagai Anatoly mengatakan bahwa dia memilih Rusia Bersatu karena dia bangga dengan upaya Putin untuk memulihkan apa yang dia lihat sebagai kekuatan besar Rusia yang sah.

Namun, ada juga sikap apatis yang meluas, dengan angka resmi menunjukkan jumlah pemilih sekitar 47%.

"Saya tidak melihat gunanya memilih," kata seorang penata rambut Moskow yang menyebut namanya sebagai Irina. "Lagi pula, semuanya sudah diputuskan untuk kita," ucapnya. (The Guardian/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik