Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMBANGKANG anti-junta Myanmar telah melakukan serangan bom terhadap pasukan keamanan di dekat Yangon, dengan beberapa orang tewas dalam baku tembak berikutnya.
Negara di Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari. Hal itu kemudian memicu aksi protes massa pro-demokrasi dan tindakan keras oleh militer.
Berbagai kota kecil di seluruh Myanmar telah membentuk apa yang disebut "pasukan pertahanan rakyat" untuk melawan junta, meskipun sebagian besar bentrokan telah dilaporkan terjadi di daerah pedesaan.
Baca juga : Beberapa Orang Tewas Saat Ledakan Guncang Jalalabad dan Kabul
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, junta mengatakan bahwa pasukan keamanan sedang melakukan perjalanan melalui Khayan, pinggiran pusat komersial Myanmar Yangon pada Jumat ketika mereka diserang dengan bom rakitan.
"Kedua kelompok itu saling menembak, seorang anggota pasukan keamanan terluka," kata pernyataan itu. Senjata api dan amunisi disita setelah bentrokan itu. "Beberapa teroris...(tewas), salah satunya terluka," katanya.
Media lokal melaporkan setidaknya dua pembangkang tewas dan satu ditangkap. (AFP/OL-2)
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya ASEAN dalam mencari solusi damai atas konflik internal di Myanmar serta ketegangan bersenjata antara Thailand dan Kamboja
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
LEBIH dari 500 orang terdiri dari warga sipil dan tentara Myanmar melarikan diri ke wilayah Thailand pada Sabtu (13/7) setelah terjadi serangan oleh kelompok etnis bersenjata.
ANGGOTA Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan pemerintah tak perlu menggunakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk membebaskan WNI selebgram yang ditahan di Myanmar.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
KETUA DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan perlindungan kepada seorang selebgram asal Indonesia yang ditahan oleh otoritas Myanmar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved