Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

PM Israel Tuding Iran Bohong tentang Program Nuklir

Mediaindonesia.com
11/9/2021 14:05
PM Israel Tuding Iran Bohong tentang Program Nuklir
Naftali Bennett.(AFP/Sebastian Scheiner.)

PERDANA Menteri Israel Naftali Bennett pada Jumat (10/9) menuduh Iran berbohong kepada dunia tentang program nuklirnya. Tudingan ini meluncur beberapa hari setelah pengawas atom PBB mengkritik Teheran karena kurangnya kerja sama.

Satu laporan keras dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pemantauannya di situs nuklir Iran telah dilemahkan secara serius oleh penangguhan beberapa inspeksi Teheran sejak Februari. "Israel memandang dengan sangat berat gambaran situasi yang tercermin dalam laporan itu," kata Bennett dalam suatu pernyataan.

Laporan IAEA, katanya, "Membuktikan bahwa Iran terus berbohong kepada dunia dan memajukan program untuk mengembangkan senjata nuklir, sambil menyangkal komitmen internasionalnya." Laporan Selasa juga mengatakan bahwa Iran telah meningkatkan stok uranium yang diperkaya di atas tingkat yang diizinkan dalam kesepakatan 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Bennett menyerukan reaksi internasional yang tepat dan cepat terhadap tindakan keras Iran. "Hanya sikap kuat dari komunitas internasional yang didukung oleh keputusan dan tindakan akan mampu membawa pada perubahan rezim di Teheran, yang telah kehilangan kendali," katanya.

"Israel akan melakukan segalanya untuk mencegah Iran mencapai senjata nuklir," tambah Bennett. Laporan IAEA datang ketika pembicaraan tetap buntu di Wina untuk menyelamatkan kesepakatan antara Iran dan kekuatan dunia yang memberi Teheran bantuan dari sanksi internasional dengan imbalan kontrol ketat pada program nuklirnya, yang dipantau oleh PBB.

Baca juga: Lapid: Israel Berhak Pertahankan Diri Menyerang Iran di Suriah

JCPOA ditorpedo oleh keputusan sepihak mantan presiden AS Donald Trump untuk menarik Amerika Serikat darinya pada 2018 dan menjatuhkan sanksi kepada negeri Mullah itu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya