Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Warga Afghanistan Diizinkan Naik Penerbangan Komersial Setelah 31 Agustus

Nur Aivanni
26/8/2021 15:52
Warga Afghanistan Diizinkan Naik Penerbangan Komersial Setelah 31 Agustus
Maskapai Air Belgium yang membawa warga Afghanistan terbang dari Kabul dan mendarat di Bandara Melsbroek, Belgia, Selasa (24/8).( ERIC LALMAND / Belga / AFP)

PEMERINTAH Taliban telah mengatakan kepada Jerman bahwa warga Afghanistan dengan dokumen yang sah akan dapat melakukan perjalanan dengan penerbangan komersial setelah tanggal 31 Agustus 2021, setelah itu evakuasi dari bandara Kabul tidak akan diizinkan lagi, kata seorang diplomat senior Jerman, pada Rabu (25/8).

"Pemimpin Stanekzai meyakinkan saya bahwa warga Afghanistan dengan dokumen yang sah akan terus memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan komersial setelah 31 Agustus," kata Duta Besar Markus Potzel, yang bernegosiasi dengan Taliban di Doha, Qatar, di Twitter.

Mantan utusan Jerman untuk Kabul itu mengacu pada kepala kantor politik Taliban di Doha, Sher Mohammad Abbas Stanekzai, yang ditemuinya untuk pembicaraan pada Selasa saat negara-negara Barat berusaha mengevakuasi warga dan staf Afghanistan keluar dari Kabul.

"Kami berbicara tentang kebutuhan mendesak untuk bandara yang berfungsi di Kabul sebagai prasyarat untuk kehadiran diplomatik & LSM di Afghanistan," tambah Potzel, yang telah bernegosiasi dengan Taliban secara ekstensif di masa lalu.

Taliban telah meminta bantuan teknis kepada Turki untuk menjalankan bandara Kabul setelah kepergian pasukan asing, tetapi bersikeras bahwa militer Ankara juga mundur sepenuhnya pada batas waktu akhir Agustus 2021, menurut dua pejabat Turki.

Potzel mencatat bahwa Jerman telah berjanji untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan sebesar €100 juta (S$160 juta).

Tetapi, tambahnya, dimulainya kembali kerja sama pembangunan akan tergantung pada kondisi, seperti yang telah terjadi dengan pemerintah Afghanistan di masa lalu. (Straits Times/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya