Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Menlu Ungkap Alasan Evakuasi WNI tidak Gunakan Pesawat Sipil

Nur Aivanni
24/8/2021 17:04
Menlu Ungkap Alasan Evakuasi WNI tidak Gunakan Pesawat Sipil
Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.(Antara)

MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan pemerintah sempat berencana untuk menggunakan pesawat sipil untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan. Namun, rencana itu batal direalisasikan, karena ada perubahan kebijakan di lapangan.

"Seperti diketahui, area bandara saat ini tidak diperkenankan pesawat sipil untuk mendarat. Makanya, karena ada perubahan kebijakan di lapangan, kita harus menggunakan pesawat militer," ungkap Retno dalam wawancara khusus via zoom dengan tim Media Indonesia, Selasa (24/8).

Baca juga: Berhasil Evakuasi WNI dari Afghanistan, Menlu Sebut Negara Hadir

Untuk melakukan proses evakuasi, lanjut Retno, pihaknya berkomunikasi dengan semua pihak yang dapat berkontribusi bagi keselamatan WNI di Afghanistan. "Saya yakin tanpa komunikasi dengan banyak pihak, tidak mungkin evakuasi ini dapat berjalan dengan baik," imbuhnya.

Menyoroti area bandara misalnya, pihaknya pun berkomunikasi dengan NATO. Sebab, pengelolaan bandara dilakukan oleh negara-negara anggota NATO. Selain itu, pemerintah juga berkomunikasi dengan otoritas Turki, Amerika Serikat dan markas NATO yang ada di Brussel.

"Kita juga bicara dengan Belanda, Norwegia, untuk mereka mendorong agar siapa pun yang ada di lapangan, dapat segera memberikan izin untuk landing. Karena pernah ada satu peristiwa di mana itu dialami upaya evakuasi," tutur Retno. 

Baca juga: DPR RI Apresiasi Evakuasi WNI dari Afghanistan

"Kita sudah sampai bandara, itu belum tentu kita bisa masuk ke pesawat. Karena ada pintu-pintu NATO yang belum tentu bisa dibuka dan sebagainya," sambungnya.

Retno mengakui dalam beberapa hari terakhir, dirinya tidak bisa lepas dari ponsel untuk terus memantau situasi di Afghanistan. "Saya tembusin agar hambatan bisa dilepas. Selain di lapangan, kita juga koordinasi di titik-titik capital para pembuat kebijakan, agar dapat memerintahkan lapangan memberikan kemudahan bagi upaya evakuasi," jelas Retno.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik