Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

21 Orang Tewas dan 4 Hilang akibat Hujan Lebat di Tiongkok Tengah

Atikah Ishmah Winahyu
13/8/2021 10:45
21 Orang Tewas dan 4 Hilang akibat Hujan Lebat di Tiongkok Tengah
Ilustrasi - Aktivitas warga terganggu karena banjir di sepanjang jalan setelah hujan lebat di Zhengzhou di provinsi Henan, Tiongkok tengah.(AFP)

SEBANYAK 21 orang tewas dan empat lainnya hilang akibat hujan lebat mengguyur sebuah kota di provinsi Hubei, Tiongkok tengah, dari Rabu hingga Kamis.

Kotapraja Liulin di Kabupaten Suixian mengalami curah hujan total mencapai 503 mm dari Rabu (11/8) pukul 9 malam hingga Kamis (12/9) pukul 9 pagi, menyebabkan kedalaman genangan air rata-rata 3,5 meter, menurut pengumuman yang disebarkan kabupaten tersebut.

Baca juga: Taliban Bersiap Rebut Kota Herat di Afghanistan

Lebih dari 8.000 orang telah terkena dampak di kotapraja, menurut pengumuman itu, dan upaya bantuan bencana serta penyelamatan sedang berlangsung.

Sebelumnya, lima kota di Hubei menyatakan "peringatan merah" setelah hujan lebat menyebabkan pemadaman listrik dan menghancurkan rumah-rumah.

“Kru penyelamat telah dikirim ke daerah yang terkena dampak terburuk, yang meliputi kota Suizhou, Xiangyang dan Xiaogan,” kata Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok.

Kota Yicheng juga mengalami rekor curah hujan 400 mm pada hari Kamis. Menurut China News Service resmi, sebanyak 774 waduk di Hubei telah melampaui tingkat peringatan banjir pada Kamis malam.

Cuaca ekstrem di provinsi tersebut telah merusak lebih dari 3.600 rumah dan 8.110 hektar tanaman, dengan total kerugian diperkirakan mencapai 108 juta yuan atau sekitar Rp239 miliar, kata pejabat China Daily, mengutip biro manajemen darurat provinsi tersebut.

Tiongkok secara teratur mengalami banjir selama bulan-bulan musim panas yang basah, tetapi pihak berwenang telah memperingatkan bahwa cuaca ekstrem sekarang menjadi lebih sering sebagai akibat dari perubahan iklim.

Sekitar 80.000 orang dievakuasi di provinsi barat daya Sichuan akhir pekan lalu dan rekor curah hujan di Henan bulan lalu menyebabkan banjir yang menewaskan lebih dari 300 orang.

Administrasi Meteorologi Tiongkok memperingatkan bahwa badai hujan lebat kemungkinan akan berlanjut hingga minggu depan, dengan wilayah di sepanjang sungai Yangtze rentan terhadap banjir. (Straitstimes/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya