Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Serangan Bom dan Senjata Guncang Ibu Kota Afghanistan

Nur Aivanni
04/8/2021 08:02
Serangan Bom dan Senjata Guncang Ibu Kota Afghanistan
Ilustrasi ledakan(medcom)

EMPAT orang tewas dan 20 orang terluka dalam serangan bom dan senjata yang terkoordinasi dan menargetkan Menteri Pertahanan Afghanistan dan beberapa anggota parlemen di ibu kota negara itu pada Selasa, tidak jauh dari Zona Hijau yang dijaga ketat.

Gelombang ledakan, yang menurut Washington memiliki "ciri khas" Taliban, terjadi ketika tentara Afghanistan mendesak penduduk untuk mengungsi dari kota selatan yang terkepung menjelang serangan yang direncanakan terhadap pemberontak setelah tiga hari pertempuran sengit.

Kekerasan telah meningkat di seluruh negeri sejak awal Mei ketika Taliban melancarkan serangan nasional segera setelah pasukan asing pimpinan AS memulai penarikan terakhir mereka.

Para pejabat keamanan mengatakan empat orang tewas dan 20 orang lainnya cedera dalam serangan tersebut.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan serangan itu berhasil ditangkis dan semua penyerang telah dibunuh oleh pasukan keamanan.

"Sejumlah besar orang diselamatkan dan daerah itu kini diamankan," kata Juru Bicara Mirwais Stanikzai kepada wartawan.

Baca juga: AS Siap Terima Ribuan Warga Afghanistan Lagi

Bom pertama meledak di Kabul pada Selasa malam. Menteri Pertahanan Bismillah Mohammadi mengatakan itu adalah serangan bom mobil bunuh diri yang menargetkan rumahnya.

"Beberapa penjaga saya terluka," tambahnya dalam pesan video.

Kurang dari dua jam setelah bom mobil itu diledakkan, ledakan keras lainnya diikuti oleh ledakan yang lebih kecil dan tembakan yang cepat kembali mengguncang Kabul, juga di dekat Zona Hijau dengan keamanan tinggi yang menampung beberapa kedutaan, termasuk misi AS.

Sebuah sumber keamanan mengatakan beberapa penyerang menyerbu rumah seorang anggota parlemen setelah meledakkan bom mobil dan juga menembaki kediaman menteri pertahanan dari sana.

"Beberapa anggota parlemen bertemu di rumah anggota parlemen ini untuk membuat rencana untuk melawan serangan Taliban di utara," kata sumber itu kepada AFP.

Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, tetapi Washington menuding Taliban.

"Kami belum pada posisi untuk mengaitkannya secara resmi, tetapi tentu saja itu menunjukkan semua ciri dari serentetan serangan Taliban yang telah kami lihat dalam beberapa pekan terakhir," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.

"Kami dengan tegas mengutuk pemboman itu, dan kami terus mendukung mitra kami (Afghanistan)," ucapnya.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya