Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEORANG pejabat Sudan mengatakan pihak berwenang setempat di Provinsi Kassala telah menemukan sekitar 50 jenazah mengambang di sungai antarnegara selama seminggu terakhir. Mereka diduga orang-orang yang melarikan diri dari perang di wilayah Tigray, Ethiopia.
Beberapa jenazah ditemukan dengan luka tembak atau tangan terikat. Pejabat itu mengatakan pada Senin bahwa penyelidikan forensik diperlukan untuk menentukan penyebab kematian. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media.
Dua petugas kesehatan Ethiopia di komunitas Hamdayet di perbatasan Sudan membenarkan melihat jenazah-jenazah itu ditemukan di sungai Setit yang dikenal di Ethiopia sebagai Tekeze. Sungai itu mengalir melalui beberapa daerah yang paling bermasalah dari konflik sembilan bulan di Tigray. Etnis Tigray menuduh pasukan Ethiopia dan sekutu melakukan kekejaman saat memerangi pasukan Tigray.
Tewodros Tefera, seorang ahli bedah yang melarikan diri dari kota dekat Tigray Humera ke Sudan, mengatakan bahwa dua jenazah ditemukan pada Senin yakni pria dengan tangan terikat dan wanita dengan luka di dada. Dia mengungkapkan bahwa rekan-rekan pengungsi telah mengubur setidaknya 10 jenazah lain.
Dia membagikan video pria yang muncul untuk menyiapkan kain kafan bagi tubuh yang mengambang telungkup di sungai. Tewodros mengatakan jenazah-jenazah itu ditemukan di hilir Humera. Pihak berwenang dan pejuang sekutu dari wilayah Amhara Ethiopia telah dituduh oleh para pengungsi karena memaksa Tigrayans lokal selama perang sementara mengklaim bahwa Tigray barat adalah tanah mereka.
"Kami sebenarnya merawat jenazah yang ditemukan nelayan," kata Tewodros. "Saya menduga ada lebih banyak jenazah di sungai," imbuhnya.
Meskipun sulit untuk mengidentifikasi mayat-mayat itu, seseorang memiliki nama yang umum dalam bahasa Tigray, Tigrinya, ditato di lengannya, menurut ahli bedah. Dokter lain yang bekerja di Hamdayet yang melihat mayat-mayat itu mengatakan bahwa beberapa mayat memiliki tanda wajah yang menunjukkan bahwa mereka ialah etnis Tigrayan.
"Saya melihat banyak hal yang biadab," kata dokter yang berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan. "Beberapa telah disambar kapak," tambahnya. Dokter menuturkan, saksi di sungai mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak dapat menangkap semua jenazah yang mengambang di hilir karena aliran air yang deras selama musim hujan.
Suatu akun Twitter buatan pemerintah Ethiopia pada Senin menyebut laporan jenazah tersebut sebagai kampanye palsu oleh propagandis di antara pasukan Tigray. Pertempuran di Tigray pecah pada November antara pasukan federal Ethiopia dan partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, mengatakan pasukannya pindah ke wilayah itu sebagai tanggapan atas serangan TPLF di kamp-kamp tentara federal. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan membuat puluhan ribu orang melarikan diri ke negara tetangga Sudan.
Administrator Badan Pembangunan Internasional AS, Samantha Power, pada Senin mengunjungi kamp pengungsi di Sudan yang menampung ribuan orang Ethiopia yang melarikan diri dari perang Tigray. Dia selanjutnya akan mengunjungi Ethiopia untuk menekan pemerintah agar mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Tigray, wilayah berpenduduk sekitar 6 juta orang saat krisis kelaparan terburuk di dunia dalam satu dekade sedang berlangsung. AS mengatakan hingga 900.000 orang sekarang menghadapi kondisi kelaparan.
Baca juga: Sekitar 350 Ribu Orang di Tigray Ethiopia dalam Kondisi Kelaparan
Badan pangan PBB mengatakan sedang bekerja untuk menyediakan makanan ke Tigray melalui Sudan meskipun ada hubungan yang renggang antara Khartoum dan Addis Ababa. "Negosiasi untuk mengakses wilayah Tigray yang diblokir terbukti cukup sulit," kata Marianne Ward, wakil direktur negara Program Pangan Dunia (WFP) di Sudan. Dia mengatakan WFP telah memindahkan 50.000 ton gandum ke Ethiopia melalui Sudan. (The Guardian/OL-14)
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
Berbeda dengan kesimpulan AS, sejumlah organisasi dunia, termasuk sebuah komite khusus PBB dan Amnesti Internasional, menyebutkan bahwa benar terjadi genosida di Gaza.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan berkomitmen memberikan pendampingan hukum terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati di Ethiopia.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Ethiopia dan Somalia mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan konflik antara kedua negara.
Berikut 25 negara dengan populasi terbanyak pada 2023 menurut Bank Dunia beserta data dari peringkat Negara Terbaik 2023 versi US News. Hitungan akan dilakukan secara mundur.
KETUA Uni Afrika (AU) Moussa Faki Mahamat, pada Sabtu (3/8), mengutuk serangan teror mengerikan di pantai Liido di Somalia.
BERDASARKAN indikator Food Sustainability Index (FSI), Ethiopia memiliki skor yang baik di salah satu indikator, yakni pertanian berkelanjutan.
AMNESTY International menyebut 2022 sebagai tahun perang dan protes. Mulai dari invasi Rusia di Ukraina, protes di Iran, hingga konflik di Myanmar serta Etiopia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved