Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Varian Delta Terkendali, Melbourne akan Cabut Lockdown

Nur Aivanni
27/7/2021 13:17
Varian Delta Terkendali, Melbourne akan Cabut Lockdown
Ilustrasi.(AFP/Saeed Khan.)

PENGUNCIAN akibat virus korona di Melbourne akan dicabut pada Selasa (27/7) malam. Soalnya, pihak berwenang mengisyaratkan wabah varian Delta di kota terbesar kedua di Australia itu telah diatasi.

Hampir dua minggu berada di bawah perintah tinggal di rumah, jutaan orang di Melbourne dan sekitar negara bagian Victoria akan keluar dari penguncian kelima mereka tepat sebelum tengah malam pada Selasa. Perdana Menteri Dan Andrews mengatakan bahwa negara bagian itu sekarang telah melihat dua wabah Delta dalam beberapa bulan terakhir.

"Namun, ini belum berakhir dan kita harus waspada terhadap virus ini, strain Delta, dalam beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan sampai kita mendapatkan sebanyak mungkin orang yang divaksinasi," tambahnya. "Itu beberapa waktu lagi," ucapnya.

Sekolah, restoran, dan toko akan dibuka kembali tetapi pembatasan termasuk penggunaan masker akan tetap ada. Setidaknya selama dua minggu, masyarakat tidak dapat mengundang tamu ke rumah mereka dan jumlah orang dalam pertemuan di luar ruangan akan dibatasi.

Victoria mendeteksi 10 kasus baru pada Senin, dengan semuanya dikarantina saat menular. Di Sydney, para pejabat mengumumkan 172 kasus baru terkait dengan wabah yang dimulai pada Juni ketika seorang pengemudi lokal tertular virus dari awak penerbangan internasional.

Australia dipuji atas keberhasilan awal pandeminya, setelah menutup perbatasan internasionalnya dan bergerak cepat untuk memusnahkan klaster covid-19. Tetapi dengan populasi yang sebagian besar tidak divaksinasi, negara itu telah berjuang untuk menanggapi varian Delta yang sangat menular dengan berulang kali melakukan penguncian pada kota-kotanya.

Sekitar 13% orang Australia telah divaksinasi dengan persediaan suntikan Pfizer-BioNTech yang rendah dan skeptisisme tentang suntikan AstraZeneca. Negara tersebut telah mencatat lebih dari 33.000 infeksi dan 920 kematian terkait covid-19 dalam populasinya sebanyak 25 juta. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya