Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Negosiator Kabul dan Taliban akan Bertemu di Qatar

Nur Aivanni
17/7/2021 10:46
Negosiator Kabul dan Taliban akan Bertemu di Qatar
Warga Afghanistan siap memasuki di Kota Chaman, Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan sejak pertempuran pecah melawan Taliban.(Banaras KHAN / AFP)

PERWAKILAN dari pemerintah Afghanistan dan Taliban dijadwalkan bertemu di Doha, Qatar, untuk melakukan pembicaraan pada Sabtu (18/7) ketika kekerasan berkecamuk di negara itu sementara pasukan Amerika Serikat (AS) menyelesaikan penarikan mereka.

Beberapa pejabat tinggi termasuk mantan Presiden Hamid Karzai dan mantan kepala eksekutif Abdullah Abdullah sedang menuju ke Doha pada Jumat (16/7) sore.

"Delegasi tingkat tinggi di sini untuk berbicara dengan kedua belah pihak, membimbing mereka dan mendukung tim perunding (pemerintah) dalam hal mempercepat pembicaraan dan memiliki kemajuan," kata Najia Anwari, juru bicara tim perunding pemerintah Afghanistan di Doha.

"Kami berharap itu (akan) mempercepat pembicaraan dan dalam waktu singkat, kedua belah pihak akan mencapai hasil dan kami akan menyaksikan perdamaian yang tahan lama dan bermartabat di Afghanistan," katanya kepada AFP.

Taliban telah memanfaatkan tahap terakhir penarikan pasukan AS dan asing lainnya dari Afghanistan untuk meluncurkan serangkaian serangan kilat di seluruh negeri.

Pada Jumat (16/7), pasukan Afghanistan bentrok dengan pejuang Taliban di Spin Boldak setelah melancarkan operasi untuk merebut kembali penyeberangan perbatasan utama dengan Pakistan.

Pertempuran di perbatasan selatan menyusul pertempuran intensif selama berminggu-minggu di Afghanistan, dengan Taliban menekan beberapa serangan dan menguasai puluhan distrik dengan kecepatan yang mengejutkan.

Pasukan asing telah berada di Afghanistan selama hampir dua dekade setelah invasi yang dipimpin AS diluncurkan setelah serangan 11 September 2001.

Kecepatan dan skala serangan Taliban telah mengejutkan banyak orang, dengan para analis mengatakan itu tampaknya bertujuan memaksa pemerintah untuk bernegosiasi dengan syarat pemberontak atau menderita kekalahan militer total. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya