Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Nikah Misyar semakin Marak lewat Situs Daring Saudi

Nur Aivanni
05/7/2021 18:41
Nikah Misyar semakin Marak lewat Situs Daring Saudi
Seorang wanita membuka aplikasi di iPhone yang memfasilitasi pernikahan Misyar tersedia di Arab Saudi.(AFP/Fayez Nureldine.)

PERNIKAHAN yang sering dilakukan secara rahasia di Arab Saudi atau disebut Misyar semakin marak. Praktik ini semula ditujukan untuk menyiasati perkawinan tradisional yang mahal. Kini Misyar makin banyak disalahgunakan untuk berpoligami secara rahasia.

Ulama Saudi mengatakan praktik itu telah berkembang sejak 1996, ketika Mufti Agung saat itu, otoritas agama tertinggi kerajaan, melegitimasinya dengan semacam maklumat. Praktik tersebut biasanya berupa hubungan tanpa tercantum di catatan sipil dan tanpa maskawin.

Pihak perempuan merelakan untuk tidak mendapat beberapa hak seperti dalam pernikahan konvensional, semisal hidup bersama sang pria dan dukungan keuangannya. Ikatan yang kerap dilakukan secara rahasia itu dinilai memberi keuntungan bagi kaum pria yang kekurangan uang untuk menggelar pernikahan tradisional yang mahal.

Namun, para kritikus menganggap Masyar sebagai legitimasi pergaulan bebas. Selain itu, banyak yang mempertanyakan keabsahan praktik sembunyi-sembunyi yang bertentangan dengan prinsip utama pernikahan Islam yang membutuhkan pengumuman ke publik.

Sejak 25 tahun diresmikan, praktik itu kian berkembang dan masuk ke jejaring aplikasi kencan online. Meskipun, itu tetap dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Misyar lebih murah. Tidak ada mahar, tidak ada kewajiban," kata seorang apoteker asal Mesir yang berusia 40 tahun, kepada AFP, di Riyadh, beberapa waktu lalu.

Dia mengaku mulai mencari pasangan Misyar usai memulangkan istri dan putranya yang berusia lima tahun kembali ke Kairo pada masa awal pandemi tahun lalu, terutama karena meningkatnya biaya hidup dan retribusi bagi kalangan ekspatriat. "Jauh dari istri saya sulit," dalihnya.

Ia kemudian mencari Misyar melalui mak comblang, Khatba, di Instagram dengan ongkos jasa sebesar 5.000 riyal (US$1.333). "Saya memberi mereka preferensi saya tentang berat, ukuran, warna kulit, tapi sejauh ini tidak ada yang cocok," lanjut pekerja ekspatriat itu.

"Misyar menawarkan kenyamanan, kebebasan, dan kebersamaan yang halal," kata seorang pegawai pemerintah Arab Saudi yang berusia 40-an. Ia telah menjalin hubungan Misyar dengan seorang janda Saudi berusia 30-an selama lebih dari dua tahun itu.

Walaupun sudah memiliki tiga anak dari pernikahan konvensional sebelumnya, dia mengaku bisa mengunjungi istri Misyar-nya di Riyadh kapan pun dia inginkan. "Teman saya (orang Saudi) memiliki 11 istri misyar rahasia. Dia menceraikan dan menikahi yang lain, menceraikan dan menikahi yang lain," urainya.

Surat kabar kerajaan Al-Watan melaporkan pada 2018, dengan mengutip sumber Kementerian Kehakiman, pernikahan semacam itu sering kali berumur pendek. Sebagian besarnya berakhir dengan perceraian setelah 14 dan 60 hari usia hubungan.

 

Meski demikian, penghitungan jumlah Misyar secara keseluruhan tak mungkin dilakukan. Maklum, tidak ada dokumen dalam ikatan perkawinan seperti itu. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya