Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PRESIDEN terpilih Iran Ebrahim Raisi, pada Senin (21/6), mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan negosiasi nuklir demi negosiasi, dalam konferensi pers pertamanya sejak memenangi pemilu pada pekan lalu.
Raisi juga mengesampingkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden, tetapi mengatakan tidak ada hambatan untuk melanjutkan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi.
Raisi, 60, memenangi pemilu pada Jumat (18/6) di mana lebih dari separuh pemilih tidak berpartisipasi setelah banyak politisi kelas berat dilarang mencalonkan diri dan ketika krisis ekonomi yang didorong oleh sanksi AS telah menghantam negara itu.
Raisi, seorang ulama ultrakonservatif yang mengepalai peradilan Iran, akan menggantikan Presiden moderat Hassan Rouhani.
Rouhani suskes melakukan pencapaian pentingnya adalah kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia pada Agustus 2015.
"Setiap negosiasi yang menjamin kepentingan nasional pasti akan didukung, tapi kami tidak akan membiarkan negosiasi demi negosiasi," kata Raisi tentang pembicaraan kesepakatan nuklir tersebut. "Setiap pertemuan harus membuahkan hasil untuk bangsa Iran," tambahnya.
Dalam kesepakatan nuklir 2015, Iran menerima pembatasan pada kemampuan nuklirnya dengan imbalan adanya pelonggaran sanksi.
Namun, Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri tiga tahun kemudian dan meningkatkan sanksi. Itu kemudian mendorong republik Islam itu untuk menarik diri dari komitmen nuklirnya.
Pengganti Trump, Joe Biden, telah mengisyaratkan kesiapannya untuk kembali ke kesepakatan dan pihak-pihak negara -- juga termasuk Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia -- belakangan ini telah merundingkan hal tersebut di Wina.
Diplomat tertinggi Uni Eropa Josep Borrell, pada Minggu (20/6), mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa pemerintah Raisi akan mengambil posisi yang berbeda dalam pembicaraan tersebut dari pendahulunya.
Ketika ditanya oleh media Rusia apakah Raisi akan bertemu Biden dan mencoba untuk memperbaiki masalah di antara mereka jika pembicaraan nuklir menyebabkan AS mencabut sanksi terhadap Iran, Raisi pun menjawab dengan datar: "Tidak".
Raisi juga mengatakan pemerintahannya akan terbuka untuk memulihkan hubungan dengan musuh regional Iran, Arab Saudi.
"Tidak ada hambatan dari pihak Iran untuk membuka kembali kedutaan, tidak ada hambatan untuk menjalin hubungan dengan Arab Saudi," katanya.
Hubungan antara Teheran dan Riyadh terputus pada 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi menyusul eksekusi kerajaan terhadap ulama Syiah yang dihormati. (AFP/Nur/OL-09)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Pemerintah harus mengirim tenaga ahli ke negara-negara maju yang telah mengoperasionalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved