Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

WHO Bangun Pusat Vaksin mRNA COVID di Afrika Selatan

Atikah Ishmah Winahyu
22/6/2021 08:40
WHO Bangun Pusat Vaksin mRNA COVID di Afrika Selatan
Logo WHO(AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) sedang mendirikan pusat vaksin mRNA di Afrika Selatan dan memberi kesempatan perusahaan-perusahaan dari negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah, untuk memproduksi vaksin covid-19. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa ini adalah langkah bersejarah untuk menyebarkan teknologi penyelamat.

“Pusat transfer teknologi dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan Afrika untuk mulai memproduksi vaksin mRNA, teknologi canggih yang sekarang digunakan dalam pembuatan vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Moderna, hanya dalam waktu sembilan hingga 12 bulan,” kata WHO.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan langkah yang bertujuan untuk meningkatkan akses ke vaksin di seluruh benua Afrika, di mana infeksi dan kematian akibat virus korona meningkat hampir 40 persen selama seminggu terakhir.

“Hari ini saya dengan senang hati mengumumkan bahwa WHO sedang berdiskusi dengan konsorsium perusahaan dan institusi untuk membangun pusat transfer teknologi di Afrika Selatan,” kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa, Senin atau Selasa WIB (22/6).

“Konsorsium tersebut melibatkan perusahaan Afrigen Biologics & Vaccines, yang akan bertindak sebagai hub, baik dengan memproduksi vaksin mRNA itu sendiri maupun dengan memberikan pelatihan kepada produsen Biovac,” tambahnya.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan ada beberapa opsi, terutama perusahaan kecil dan biotek.

“Kami juga sedang berdiskusi dengan perusahaan mRNA yang lebih besar dan sangat berharap mereka akan bergabung,” tuturnya.

Pfizer dan BioNTech, bersama dengan Moderna, adalah produsen utama vaksin covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA.

“Kita bisa melihat dalam waktu sembilan sampai 12 bulan vaksin diproduksi di Afrika, Afrika Selatan,” kata Swaminathan.

Ubah Narasi Afrika

Ramaphosa mengatakan inisiatif itu akan mengubah narasi Afrika yang merupakan pusat penyakit dan pembangunan yang buruk.

“Inisiatif penting ini merupakan kemajuan besar dalam upaya internasional untuk membangun pengembangan vaksin dan kapasitas produksi yang akan menempatkan Afrika di jalur penentuan nasib sendiri,” katanya.

Ramaphosa mengacu pada pembicaraan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tentang proposal untuk pengabaian kekayaan intelektual pada vaksin covid-19, menambahkan, “Hari ini bersejarah dan kami melihat ini sebagai langkah ke arah yang benar tetapi tidak mengalihkan perhatian kami dari proposal awal kami yang disusun oleh India dan Afrika Selatan bahwa kami harus melihat pengabaian TRIPS di WTO.”

Ramaphosa mengatakan banyak orang di negara berkembang masih berjuang untuk mendapatkan akses ke vaksin yang dibuat dalam jumlah miliaran di Utara.

Dia menuturkan, distribusi vaksin tidak adil, menggambarkan mereka yang berada di negara-negara kaya memiliki kehidupan lebih berharga daripada kehidupan mereka yang berada di negara-negara miskin. (Aljazeera/OL-13)

Baca Juga: India Buka Vaksinasi Covid-19 Gratis untuk Orang Dewasa



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya