Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

AS Masih Tidak Yakin Iran akan Patuhi Kesepakatan Nuklir

Nur Aivanni
08/6/2021 08:48
AS Masih Tidak Yakin Iran akan Patuhi Kesepakatan Nuklir
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan AS akan melanjutkan kesepakatan nuklir dengan Iran.(SAUL LOEB / AFP)

AMERIKA Serikat, pada Senin (7/), mengatakan bahwa pihaknya bahkan tidak yakin apakah Iran benar-benar ingin kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015. Selama dua bulan, AS telah mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Iran mengenai masa depan kesepakatan nuklir.

"Kami telah terlibat dalam percakapan tidak langsung, seperti yang Anda tahu, selama beberapa bulan terakhir, dan masih belum jelas apakah Iran bersedia dan siap untuk melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali patuh," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR. "Kami masih menguji proposisi itu," kata Blinken.

Mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, dengan mengklaim bahwa itu tidak cukup untuk mencegah republik Islam itu membangun senjata nuklir.

Trump kemudian memperketat sanksi terhadap Teheran. Menanggapi itu, pihak berwenang Iran pun secara bertahap membatalkan komitmen mereka berdasarkan kesepakatan itu.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dirinya akan bergabung kembali ke perjanjian tersebut jika Iran memenuhi sisi tawar-menawarnya.

Kedua belah pihak telah bernegosiasi di Wina sejak April melalui pihak-pihak lain dalam kesepakatan tersebut - Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman dan Rusia.

Pembicaraan dijadwalkan untuk dilanjutkan pada akhir pekan ini di ibukota Austria.

"Kami bahkan tidak pada tahap kembali ke kepatuhan untuk kepatuhan," kata Blinken. "Kami tidak tahu apakah itu benar-benar akan terjadi," ucapnya.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kemudian menanggapi pernyataan Blinken tersebut. "Masih belum jelas apakah (Biden dan Blinken) siap untuk mengubur kebijakan 'tekanan maksimum' Trump yang gagal dan berhenti menggunakan #EconomicTerrorism sebagai daya tawar," cuitnya di Twitter. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya