Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
AMERIKA Serikat, pada Senin (7/), mengatakan bahwa pihaknya bahkan tidak yakin apakah Iran benar-benar ingin kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015. Selama dua bulan, AS telah mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan Iran mengenai masa depan kesepakatan nuklir.
"Kami telah terlibat dalam percakapan tidak langsung, seperti yang Anda tahu, selama beberapa bulan terakhir, dan masih belum jelas apakah Iran bersedia dan siap untuk melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali patuh," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR. "Kami masih menguji proposisi itu," kata Blinken.
Mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, dengan mengklaim bahwa itu tidak cukup untuk mencegah republik Islam itu membangun senjata nuklir.
Trump kemudian memperketat sanksi terhadap Teheran. Menanggapi itu, pihak berwenang Iran pun secara bertahap membatalkan komitmen mereka berdasarkan kesepakatan itu.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dirinya akan bergabung kembali ke perjanjian tersebut jika Iran memenuhi sisi tawar-menawarnya.
Kedua belah pihak telah bernegosiasi di Wina sejak April melalui pihak-pihak lain dalam kesepakatan tersebut - Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman dan Rusia.
Pembicaraan dijadwalkan untuk dilanjutkan pada akhir pekan ini di ibukota Austria.
"Kami bahkan tidak pada tahap kembali ke kepatuhan untuk kepatuhan," kata Blinken. "Kami tidak tahu apakah itu benar-benar akan terjadi," ucapnya.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kemudian menanggapi pernyataan Blinken tersebut. "Masih belum jelas apakah (Biden dan Blinken) siap untuk mengubur kebijakan 'tekanan maksimum' Trump yang gagal dan berhenti menggunakan #EconomicTerrorism sebagai daya tawar," cuitnya di Twitter. (AFP/Nur/OL-09)
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
PRESIDEN AS Donald Trump melontarkan kecaman tajam terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, atas klaim bahwa Teheran memenangkan konflik 12 hari terakhir dengan Israel.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, selama konflik 12 hari dengan Israel.
Iran akan melarang Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, untuk memasuki wilayahnya.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim telah menyelamatkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dari kematian selama konflik dengan Israel.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Pemerintah Israel secara resmi mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata bilateral dengan Iran pada Selasa (24/6).
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved