Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Utusan ASEAN Tiba di Myanmar untuk Bertemu dengan Pemimpin Junta

Nur Aivanni
04/6/2021 07:29
Utusan ASEAN Tiba di Myanmar untuk Bertemu dengan Pemimpin Junta
Ilustrasi ASEAN(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

UTUSAN dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tiba di Myanmar, Kamis (3/6), untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Myanmar berada dalam kekacauan dan ekonominya lumpuh sejak kudeta yang terjadi pada Februari, dengan lebih dari 800 orang tewas dalam tindakan brutal militer terhadap perbedaan pendapat.

Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Erywan Pehin Yusof dan Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi tiba di ibu kota Naypyidaw pada Kamis (3/6) malam, kata seorang pejabat senior Myanmar yang tidak mau disebutkan namanya.

Para utusan itu akan bertemu dengan Min Aung Hlaing pada Jumat pagi dan tim informasi junta mengatakan kepada wartawan mereka akan segera merilis lebih banyak informasi tentang pertemuan itu.

ASEAN telah memimpin upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis di Myanmar, tetapi blok itu tidak dikenal karena pengaruh diplomatiknya dan para pengamat mempertanyakan seberapa efektif hal itu dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa di negara itu.

Baca juga: Pemimpin ASEAN akan Kunjungi Myanmar Pekan Ini

Sementara Uni Eropa dan Amerika Serikat telah meningkatkan sanksi terhadap para jenderal Myanmar, blok regional tersebut telah berjuang untuk membentuk front persatuan.

Tidak segera jelas apakah utusan itu juga akan bertemu dengan anggota pemerintahan bayangan yang dibentuk oleh anggota parlemen yang digulingkan - kebanyakan dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi - yang telah berusaha menyatukan para pembangkang anti-kudeta.

"Diplomasi ASEAN mati saat tiba," kata analis Myanmar David Mathieson kepada AFP.

"Barat kemungkinan akan terdengar mendukung untuk kunjungan ini, mengirimkan sinyal yang jelas kepada Naypyidaw bahwa kudeta mereka berhasil," imbuhnya.

Junta telah mengklasifikasikan anggota pemerintah bayangan sebagai "teroris" artinya siapa pun yang berbicara kepada mereka - termasuk wartawan - dapat dikenai tuntutan berdasarkan undang-undang anti-terorisme.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya