Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Anak Gaza Kisahkan Ikan Peliharaannya Mati saat Serangan Israel

Wisnu Arto Subari
01/6/2021 20:07
Anak Gaza Kisahkan Ikan Peliharaannya Mati saat Serangan Israel
Dokter hewan Palestina, Mutasem Qaddoura, memeriksa seekor kucing di kliniknya, Kota Gaza.(AFP/Mohammed Abed.)

TEMPAT ikan mas yang hancur, burung panik dalam sangkar, dan puluhan hewan membutuhkan perawatan. Kehilangan atau cedera hewan peliharaan yang berharga telah menambah kesedihan dan trauma warga Gaza setelah konflik mematikan bulan lalu.

Neriman, seorang gadis Palestina berusia sembilan tahun, memegangi toples kaca yang berisi ikan masnya, Hoor. Ia merasa senang ikan itu selamat. Pasalnya peliharaan ikan mas lainnya, Hooriya, mati akibat serangan udara Israel di Kota Gaza.

Dalam perang terakhir, serangan Israel di Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, serta beberapa pejuang, kata pihak berwenang di sana. Roket dari militan Palestina merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak, seorang remaja, dan seorang tentara Israel.

Di sisi lain, hewan peliharaan juga menderita. Begitu pula anak-anak yang memelihara hewan itu.

"Saya sangat sedih karena Hooriya meninggal dan saya menangis ketika saya menguburnya di ladang," kata Neriman tentang ikan pertamanya. Hooriya berarti Putri Duyung dalam bahasa Arab. "Tapi saya sangat senang bahwa Hoor selamat," kata dia tentang ikan keduanya.

Di klinik hewan, Kota Gaza, Amani Abu Shaaban memegang seekor kucing berbulu halus di dadanya saat mereka menunggu untuk menemui dokter hewan. "Kucing saya sangat ketakutan sejak perang. Dia menolak makan dan rambutnya rontok," katanya. "Bahkan suara ponsel yang berdering membuatnya takut."

Di dekatnya, dokter hewan Mutasem Qaddoura memeriksa dua kucing, satu demi satu. Satu membutuhkan operasi untuk patah kaki. Yang lain mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi.

Lusinan pemilik hewan peliharaan telah berbondong-bondong ke kliniknya sejak gencatan senjata 21 Mei di Gaza, meskipun persediaan untuk perawatan mereka langka. "Kondisi pengobatan hewan merupakan bencana di Gaza," kata Qaddoura.

 

"Kami menggunakan mesin sinar-X yang ditujukan untuk manusia dan sekrup platinum yang dimaksudkan memperbaiki tulang anak-anak untuk merawat hewan."

 
 
Neriman dan keluarganya terpaksa meninggalkan rumah mereka pada 13 Mei, setelah seorang petugas Israel memperingatkan para tetangga tentang serangan yang akan segera terjadi.

Dalam kepanikan itu, dia meninggalkan ikannya serta dua burung parkit, Alloosh dan Malloosh, yang diberikan kepadanya oleh ayahnya untuk ulang tahun keenamnya.

Tapi segera setelah itu, dia mulai khawatir. "Aku harus pulang dengan ayahku untuk mendapatkannya," katanya.

Ketika mereka kembali, dia menemukan pakaian khusus yang telah dia taruh di tempat tidurnya untuk liburan Idul Fitri tertutup puing-puing, tempat tidur runtuh, dan jendela pecah. "Saya mendengar Alloosh dan Malloosh berkicau di bawah puing-puing dan saya menemukan toples ikan yang rusak," katanya.

Hooriya telah meninggal, tetapi mereka menyelamatkan Hoor. Adegan itu ditampilkan dalam video yang sejak itu menjadi viral di media sosial. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik