Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Amerika Terbuka tentang Teori Asal Covid-19 dari Lab Wuhan

Henry Hokianto
26/5/2021 13:36
Amerika Terbuka tentang Teori Asal Covid-19 dari Lab Wuhan
Mahasiswa menerima vaksin covid-19 China National Biotec Group (CNBG) di suatu universitas di Wuhan, Provinsi Hubei tengah, Tiongkok.(AFP/STR.)

LAMA dianggap sebagai teori konspirasi yang aneh tetapi disukai para pendukung sayap kanan, gagasan atas covid-19 merupakan virus yang bocor dari salah satu lab di Wuhan menuai banyak perhatian di Amerika Serikat. Posisi pemerintah tengah bergeser ke sikap agnotisisme dalam beberapa minggu terakhir.

Salah satu petinggi penasihat pandemi Anthony Fauci dan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rochelle Walensky mengatakan bahwa mereka bersikap terbuka kepada semua kemungkinan. "Kita perlu menggali lebih dalam permasalahan ini dan kita butuh proses yang transparan dari Tiongkok. Kita membutuhkan WHO untuk membantu hal tersebut," ucap penasihat covid-19 senior Gedung Putih Andy Slavitt pada Selasa (25/5).  

Permintaan penyelidikan lebih lanjut juga kontras dengan awal mula pandemi ketika para peneliti langsung menyimpulkan bahwa virus tersebut berpindah dari kelelawar melalui hewan perantara. Virus korona seperti SARS dan MERS juga disimpulkan dengan cepat bahwa virus tersebut berasal dari musang dan unta.

"Pertanyaan bagi banyak orang yaitu kapan kebetulan menjadi terlalu banyak?" tambah Gottlieb. Amerika Serikat dan beberapa negara lain mendesak untuk mendapatkan penyelidikan lebih mendalam tentang asal-usul dari pandemi tersebut, setelah misi internasional ke Tiongkok pada awal tahun ini terbukti kurang meyakinkan.

Laporan yang sudah lama tertunda oleh para tim yang diutus WHO ke Wuhan dan rekan mereka di Tiongkok tidak menyediakan gambaran jelas tentang asal usul dari pandemi tersebut. Dikatakan bahwa asal mula virus tersebut berasal dari kebocoran laboratorium sangat tidak memungkinkan.

Namun setelah laporan tersebut dirilis, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkeras bahwa semua teori tetap ada. Ia menyerukan kepada para peneliti untuk proses yang lebih transparan.

 

"Kebenaran mungkin tidak akan pernah terungkap. Bukti yang mendukung kebocoran lab juga tidak akan muncul kecuali ada whistleblower atau perubahan rezim di Tiongkok," pungkas Gottlieb. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya