Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Ekuador menegaskan berdasarkan hasil tes genetik, kura-kura yang ditemukan di Pulau Fernandina di Galapagos merupakan salah satu spesies yang sempat disangka sudah punah satu abad lalu.
“Spesies tersebut dipercaya sudah punah lebih dari 100 tahun yang lalu!” ujar Menteri Lingkungan Hidup Ekuador Gustavo Marique.
Baca juga: Orangtua Protasevich Minta Dunia Selamatkan Putranya
“Kami sudah mengonfirmasi eksistensinya. Kura-kura dari spesies Chelonoidis Phantasticus adalah yang ditemukan di Galapagos,” tambahnya.
Ahli genetika dari Universitas Yale di Amerika Serikat (AS) telah membandingkan DNA dari kura-kura betina yang ditemukan dua tahun lalu dengan sampel DNA yang diekstraksi dari spesies jantan pada 1906.
Spesimen tersebut merupakan contoh yang disimpan di dalam museum yang telah dikumpulkan selama ekspedisi oleh California Academy of Sciences.
Baca juga: Rahasia Umur Panjang Kura-Kura Rahasia Galapagos
Chlenoidis phantasticus merupakan salah satu dari 15 spesies kura-kura raksasa asli kepulauan Galapagos.
“Penemuan ini tanpa diragukan lagi memberikan harapan baru terhadap kita untuk pemulihan spesies-spesies lainnya, supaya terhindar dari kejadian yang menimpa Lonesome George,” ujar Danny Rueda, direktur taman nasional, dalam pernyataan yang dirilis kementrian lingkungan.
Lonesome George merupakan spesies terakhir kura-kura dari Pulau Pinta yang mati di usia 102 tahun pada 24 Juni 2012. (AFP/OL-1)
Peneliti menemukan perburuan ilegal menjadi penyebab penurunan populasi mamalia besar di kawasan lindung di seluruh dunia, dan khususnya di negara-negara miskin
Studi menemukan bukti bahwa spesies homo Erectus, Heidelbergensis, dan Neanderthalensis kehilangan sebagian besar relung iklim mereka sebelum punah. Perubahan iklim membuat mereka
Dalam 500 juta tahun terakhir, Bumi telah mengalami lima periode ketika setidaknya setengah populasi makhluk hidup di bumi punah.
Spesies yang paling ikonik dalam daftar tersebut adalah burung pelatuk berparuh gading, yang terakhir kali terlihat sekitar tahun 1940-an.
Jepang bisa tinggal nama gara-gara angka kelahiran terus menurun. LGBTQ dituding menjadi salah satu biang keroknya.
HEWAN aligator muda Amerika (Alligator mississippiensis) ternyata mampu menumbuhkan kembali ekornya hingga 18% dari total panjang tubuh.
STUDI dari Universitas Sydney dan Universitas Roehampton di London menunjukkan bahwa kanguru mampu secara sengaja berkomunikasi dengan manusia.
SPESIES hyrax pohon jenis baru telah ditemukan di perbukitan Taita, Kenya.
Jika jumlahnya banyak, sengatan Vespa affinis akan menimbulkan anafilaksis, kerusakan organ dalam hitungan hari, dan berakibat fatal.
Memasuki musim penghujan, yakni Desember sampai Februari merupakan musim saat telur ular menetas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved