Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

PBB Nyatakan Perang Melawan Covid-19

Nur Aivanni
25/5/2021 12:40
PBB Nyatakan Perang Melawan Covid-19
Logo PBB terlihat di markas besar organisasi dunia itu di New York.(AFP/Angela Weiss)

PBB, Senin (24/5), menyatakan dunia berperang melawan covid-19, ketika jumlah kematian akibat virus korona tersebut di India melewati 300.000 dan Jepang membuka pusat vaksinasi massal pertama mereka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak negara-negara untuk menerapkan logika masa perang untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam menanggapi pandemi.

Dia memperingatkan, meskipun peluncuran vaksinasi meningkat pesat di bagian dunia yang kaya, krisis tersebut masih jauh dari selesai.

Baca juga: Hindari Pembatasan, Pasangan India Gelar Pesta Pernikahan di Udara

"Kecuali jika kita bertindak sekarang, kita menghadapi situasi di mana negara-negara kaya memvaksinasi mayoritas rakyat mereka dan membuka ekonomi mereka, sementara virus terus menyebabkan penderitaan yang mendalam dengan berputar-putar dan bermutasi di negara-negara termiskin," tuturnya.

Wabah mematikan di India, Brasil, dan tempat lain telah mendorong jumlah kematian global melewati 3,4 juta orang, bahkan saat program vaksinasi di negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Israel telah memungkinkan mereka melonggarkan pembatasan.

India telah menyaksikan pemandangan yang mengerikan dalam beberapa pekan terakhir dengan kekurangan oksigen yang parah di rumah sakit dan krematorium kewalahan, meskipun jumlah infeksi harian baru telah menurun di kota-kota besar.

Tetapi, para ahli mengatakan jumlah sebenarnya dari kematian dan infeksi di India - yang dipicu oleh varian baru virus korona dan digelarnya acara seperti festival keagamaan - mungkin jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

"Kami melihat mayat-mayat di sepanjang Sungai Gangga, yang tampaknya tidak tercatat sebagai kematian akibat covid-19, tetapi kemungkinan besar adalah kematian akibat covid-19," kata profesor biologi Universitas Ashoka, Gautam Menon. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya