Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMPAT varian virus korona yang paling mengkhawatirkan telah terdeteksi di hampir semua negara dan wilayah Amerika, tetapi meskipun lebih mudah menular, tidak ada bukti bahwa mereka lebih mematikan. Hal itu disampaikan oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Jairo Mendez kemarin.
Dalam webinar oleh Pan American Health Organisation (PAHO), ahli penyakit menular WHO itu mengatakan vaksin yang diberikan di wilayah tersebut memberikan perlindungan lebih terhadap varian tersebut.
Baca juga: Warga AS Diminta tidak Lakukan Perjalanan ke Israel
"Yang masih belum kami ketahui adalah apakah orang yang divaksinasi lengkap dan tidak sakit masih bisa menularkan virus ke orang lain. Masih banyak yang harus dipelajari," kata Mendez.
Varian terbaru, varian B.1.617 dari India, katanya, telah terdeteksi dalam kasus di delapan negara Amerika, termasuk Kanada dan Amerika Serikat.
Satu kasus sedang diselidiki, dan lainnya dengan varian itu adalah pelancong di Panama dan Argentina yang datang dari India atau Eropa. Di Karibia, kasus varian India telah terdeteksi di Aruba, Dutch St Maarten dan Guadeloupe.
B.117 yang lazim di Inggris telah ditemukan dalam kasus yang dilaporkan di 34 negara atau wilayah di Amerika, sedangkan varian B.1.351 dari Afrika Selatan telah dilaporkan di 17 negara atau wilayah di Amerika.
Sementara itu, kata pakar WHO itu, apa yang disebut Brasil dengan varian P.1 sejauh ini telah terdeteksi di 21 negara.
"Varian ini memiliki kapasitas transmisi yang lebih besar, tetapi sejauh ini kami belum menemukan konsekuensi tambahan apa pun," kata Mendez. "Satu-satunya kekhawatirannya adalah mereka menyebar lebih cepat," tambahnya.
Varian tersebut dikaitkan dengan kematian yang lebih tinggi, terangnya, karena peningkatan jumlah kasus covid-19, bukan karena virus itu telah bermutasi menjadi versi yang lebih mematikan. (Malay Mail/OL-6)
Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak dengan umur tersebut tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Keterlambatan motorik pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti hidrosefalus, palsi serebral, dan skizensefali.
Federation Dental International dan WHO menargetkan anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% di antaranya harus bebas dari karies gigi di setiap negara.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Target WHO tampak reasonable, tapi kecil kemungkinan terealisasi pada tahun ini. Untuk mencapainya, perlu upaya super: supermasif, superglobal, dan superserius
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved