Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DEWAN Keamanan (DK) PBB, Rabu (12/5), kembali menggelar pertemuan darurat mengenai meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. Namun, pertemuan itu, sekali lagi, gagal mengeluarkan pernyataan bersama karena diveto oleh Amerika Serikat (AS), sekutu Israel.
Menurut sejumlah sumber, 14 dari 15 anggota DK PBB sepakat mengeluarkan pernyataan bersama yang bertujuan meredakan ketegangan.
Namun, AS, yang memandang pertemuan DK PBB sudah cukup untuk menunjukkan PBB peduli, merasa pernyataan bersama tidak akan meredakan ketegangan.
Baca juga: Hamas Kembali Balas Serangan Udara Israel
"AS secara aktif melakukan diplomasi di belakang layar dengan semua pihak dalam upaya meredakan ketegangan. Namun, mereka merasa, pada tahap ini, pernyataan DK PBB hanya akan kontraproduktif," ujar seorang sumber DK PBB.
Dari Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan AS akan mengutus utusan ke kawasan Timur Tengah untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.
Sementara itu, empat anggota DK PBB asal Eropa--Norwegia, Estona, Prancis, dan Irlania--mengeluarkan pernyataan bersama pada Rabu (12/5).
"Kami mengecam serangan roket dari Gaza terhadap populasi warga sipil di Israel oleh Hamas dan kelompok militan lainnya. Hal itu tidak bisa diterima dan harus segera dihentikan," ungkap pernyataan bersama itu.
"Korban sipil yang banyak, termasuk anak-anak, dari serangan udara Israel di Gaza dan di Israel oleh serangan roket dari Gaza tidak bisa diterima."
"Karenanya, kami meminta Israel untuk menghentikan aktivitas permukiman, penggusuran dan pengusiran, termasuk di Jerusalem Timur," imbuh pernyataan bersama itu. (AFP/OL-1)
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya tidak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Donald Trump,
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved