Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Paket Bom Tewaskan Lima Orang di Myanmar

Nur Aivanni
04/5/2021 15:32
Paket Bom Tewaskan Lima Orang di Myanmar
Ilustrasi ledakan bom di Myanmar.(AFP)

TERJADI ledakan dari paket bom di Myanmar dan menewaskan lima orang, termasuk seorang anggota parlemen kubu Aung San Suu Kyi. Berikut, tiga petugas kepolisian yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang kekuasaan militer.

Sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari, Myanmar mengalami peningkatan ledakan kecil di daerah permukiman. Terkadang, aksi bom menargetkan kantor pemerintah atau fasilitas militer.

Ledakan terbaru itu terjadi di sebuah desa di wilayah barat Bago, sekitar Senin sore waktu setempat. Demikian bunyi laporan portal berita Myanmar Now, yang mengutip pernyataan seorang warga.

Baca juga: Lawan Kudeta, Ribuan Warga Myanmar Kembali Berdemo

Tiga ledakan dipicu ketika satu paket bom meledak di sebuah rumah. Ledakan itu menewaskan seorang anggota parlemen daerah dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Serta, tiga petugas kepolisian dan seorang warga lokal.

Petugas kepolisian lain yang juga terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil, dilaporkan terluka parah. Saat ini, dia dirawat di rumah sakit daerah sekitar.

Baca juga: Junta Myanmar Lancarkan Serangan Udara ke Wilayah Pemberontak

Media Khit Thit juga melaporkan ledakan tersebut, dengan mengutip seorang pejabat NLD yang tidak disebutkan namanya di daerah tersebut. Juru bicara militer enggan merespons kabar tersebut.

Kekerasan di Myanmar telah meningkat sejak kudeta militer. Ratusan orang dilaporkan tewas akibat tindakan kekerasan pasukan keamanan. Mereka mencoba memadamkan aksi protes pro-demokrasi di sejumlah wilayah.

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) menyebut pasukan keamanan telah menewaskan 766 warga sipil sejak kudeta. Namun, junta militer membantah data tersebut dan mengklaim 24 anggota pasukan keamanan tewas selama aksi protes.(CNA/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya