Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERDANA Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak menentang kunjungan delegasi dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membantu mencari solusi atas krisis politik di negara itu.
"Dia mengatakan dia mendengar kami, dia akan mengambil poin-poin yang ia anggap berguna, bahwa dia tidak menentang peran konstruktif ASEAN, atau kunjungan delegasi ASEAN, atau bantuan kemanusiaan [...] dan bahwa mereka akan bergerak maju dan terlibat dengan ASEAN dengan cara yang konstruktif," kata Lee kepada Channel NewsAsia, setelah mengikuti ASEAN Leaders' Meeting di Jakarta, Sabtu.
Dihadiri oleh para pemimpin Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Brunei Darussalam, bersama dengan para menteri luar negeri Laos, Thailand, dan Filipina, pertemuan itu merupakan upaya internasional terkoordinasi pertama untuk secara khusus membahas penyelesaian isu Myanmar, yang dilanda konflik dan kekerasan pasca penggulingan pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi oleh militer.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin ASEAN mencapai lima poin konsensus yaitu pertama, bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya; kedua, dialog konstruktif di antara semua pihak yang berkepentingan dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat.
Baca juga: Selesai KTT ASEAN, Jokowi Gelar Pertemuan dengan PM Kamboja
Selanjutnya, poin konsensus ketiga yaitu utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN; keempat, ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre; serta kelima, utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyebut ASEAN Leaders' Meeting berhasil diselenggarakan untuk menangani krisis di Myanmar.
"Kami telah berhasil. Di luar ekspektasi kami mendapatkan hasil dari pertemuan hari ini," kata Muhyiddin, menurut laporan Bernama.
Ia juga menyampaikan bahwa Myanmar menanggapi dengan baik dan tidak menolak tiga proposal yang diajukan oleh Malaysia untuk menyelesaikan konflik, yang sebagian besar telah termuat dalam konsensus ASEAN.
"Myanmar menanggapi dengan baik dan tidak menolak ketiga proposal oleh Malaysia. Jenderal Min setuju bahwa kekerasan harus dihentikan," tutur Muhyiddin.
Myanmar telah berada dalam krisis sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi, dalam kudeta pada 1 Februari 2021.
Pihak militer menangkap penasihat negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, para politikus dari partai pemenang pemilu, yaitu Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), serta sejumlah aktivis prodemokrasi dan hak asasi manusia (HAM) di Myanmar.
Unjuk rasa pembangkangan sipil yang hampir setiap hari dilakukan untuk menentang kudeta Myanmar ditanggapi dengan kekerasan oleh pasukan keamanan hingga menewaskan ratusan orang.
Menurut data Lembaga Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), korban tewas dalam unjuk rasa anti kudeta di Myanmar sudah mencapai lebih dari 600 orang.(OL-4)
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
Diskusi antara Prancis dan Niger dilakukan terkait kelanjutan prajurit asal Prancis.
Capres Gabon dari oposisi Albert Ondo Ossa mengatakan pengambilalihan militer hanya revolusi bukan kudeta.
SEKELOMPOK perwira senior militer Gabon mengambil alih kekuasaan pada Rabu (30/8), seusai menuduh curang hasil pemilihan umum (Pemilu) yang dimenangkan petahana Ali Bongo Ondimba.
Sekitar 170.000 warga sipil, lebih dari setengah perkiraan populasi di Negara Bagian Karenni, telah mengungsi sejak militer merebut kekuasaan tahun lalu.
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Undang-Undang Dasar 2008 rancangan militer Myanmar, yang menurut junta masih berlaku, mewajibkan pihak berwenang mengadakan pemilu baru dalam waktu enam bulan sejak status darurat dicabut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved