Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Selesai KTT ASEAN, Jokowi Gelar Pertemuan dengan PM Kamboja

Dhika kusuma winata
24/4/2021 23:45
Selesai KTT ASEAN, Jokowi Gelar Pertemuan dengan PM Kamboja
Presiden Joko Widodo berjalan bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen. Pertemuan tersebut digelar seusai ASEAN Leaders Meeting di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Sabtu (24/4).

Menteri Luar Negeri Republik Retno Marsudi mengatakan dalam pertemuan bilateral itu kedua pemimpin negara bertukar pikiran mengenai upaya peningkatan kerja sama. Ada empat isu yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut.

"Pertama, mengenai kerja sama kesehatan. Bapak Presiden menegaskan pentingnya dukungan vaksin multilateral demi kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara. Presiden juga mengajak Kamboja untuk memperkuat kerja sama di bidang farmasi, obat-obatan, dan peralatan kesehatan," kata Retno memberikan keterangan pers seusai pertemuan.

Presiden Jokowi meminta dukungan PM Hun Sen untuk perluasan investasi BUMN dan swasta Indonesia di bidang farmasi dan peralatan kesehatan di Kamboja. Kerja sama itu sebelumnya telah dilakukan melalui joint venture Dynamic Argon Co Ltd. Perusahaan itu merupakan hasil kerja sama salah satu perusahaan farmasi di Indonesia dengan mitra di Kamboja pada 2019 lalu.

Baca juga: Jokowi: ASEAN Capai Konsensus untuk Atasi Krisis Myanmar

Isu kedua yang dibicarakan ialah kerja sama ekonomi. Presiden Jokowi dalam mendorong upaya peningkatan volume perdagangan kedua negara antara lain dengan adanya jalur pengiriman langsung antara kedua negara. Terkait itu, perusahaan plat merah Indonesia PT Pelindo II sudah menjajaki rencana tersebut.

"Terkait investasi, Presiden meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda (tugboat), dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi di Indonesia," imbuh Retno.

Kedua pemimpin negara juga membicarakan kerja sama pertahanan. Presiden Jokowi erpandangan kerja sama di bidang ini masih perlu ditingkatkan. Beberapa di antaranya melalui perluasan kerja sama Army-to-Army talk serta mendorong peningkatan pendidikan dan latihan bersama personel militer kedua negara.

Terakhir, Presiden menyampaikan perlunya sinergi antara Indonesia, Kamboja, dan Thailand. Pasalnya, pada 2022 mendatang tiga negara Asia Tenggara tersebut akan menjadi ketua di sejumlah organisasi. Indonesia akan menjadi Ketua G-20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, dan Thailand menjadi Ketua APEC.

"Presiden menyampaikan harapan agar terdapat koordinasi dan sinergi antara ketiga negara yang semuanya adalah negara anggota ASEAN baik dari segi waktu penyelenggaraan maupun substansinya," ucap Retno.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya