Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut rasisme sistemik sebagai noda pada jiwa bangsa dalam pidato usai seorang mantan polisi kulit putih dihukum karena membunuh seorang pria kulit hitam selama penangkapan.
Biden berbicara setelah hakim di Kota Midwestern Minneapolis memutuskan Derek Chauvin bersalah karena sengaja memborgol George Floyd saat dia berbaring tak berdaya, dengan lutut petugas menekan lehernya selama lebih dari sembilan menit.
Presiden AS menyerukan untuk menghadapi langsung rasisme sistemik dan perbedaan ras yang ada dalam kepolisian dan sistem peradilan pidana AS, tetapi memohon kepada pengunjuk rasa untuk menghindari kekerasan.
“Ada orang yang akan berusaha untuk mengeksploitasi emosi mentah saat ini, agitator dan ekstremis yang tidak tertarik pada keadilan sosial,” ucap Biden memperingatkan. “Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil,” imbuhnya.
Biden mengatakan putusan bersalah untuk mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin adalah permulaan. Tapi dia menuturkan bahwa untuk mewujudkan perubahan dan reformasi yang nyata, bangsa harus berbuat lebih banyak.
"Protes menyatukan orang-orang dari setiap ras dan generasi dalam damai dan dengan tujuan untuk mengatakan cukup," tuturnya.
"Cukup. Cukup pembunuhan yang tidak masuk akal. Putusan hari ini adalah satu langkah maju.”
"Putusan bersalah tidak mengembalikan George. Warisan George tidak hanya tentang kematiannya, tetapi tentang apa yang harus kita lakukan dalam ingatannya,” lanjutnya.
Tampil bersama Biden, Wakil Presiden kulit hitam pertama Amerika, Kamala Harris berbicara untuk mengartikulasikan kelegaan yang dirasakan bangsa atas keadilan yang disajikan, tetapi mengakui bahwa hasilnya tidak dapat menghilangkan rasa sakit dari pembunuhan Floyd.
“Ukuran keadilan tidak sama dengan keadilan yang setara. Putusan ini membawa kita selangkah lebih dekat. Kita masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Kita masih harus mereformasi sistem,” katanya.
Dia berjanji untuk bekerja dengan Biden mendesak Senat mengeluarkan undang-undang lama tertunda tentang akuntabilitas polisi, mengatakan pria kulit hitam telah diperlakukan sebagai tidak manusiawi sepanjang sejarah AS.
“Inilah kebenaran tentang ketidakadilan rasial, ini bukan hanya masalah Black America atau masalah 'orang kulit berwarna'. Itu adalah masalah bagi setiap orang Amerika,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/The Guardian/OL-09)
Sebanyak enam orang, termasuk seorang polisi menjadi korban penembakan di Manhattan, New York.
Puskeu Polri menerima penghargaan yang diberikan BPK RI atas komitmen dan kinerja dalam mewujudkan tata kelola keuangan Polri yang akuntabel dan transparan melalui aplikasi Puskeu PresisiÂ
POLISI menangkap lima orang terkait kasus pencurian kabel di pinggir Jalan Jampea Raya (samping pintu Tol Koja), Jakarta Utara.
KPK tengah menyelidiki dugaan aliran dana kepada aparat kepolisian terkait kasus korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara.
KAPOLDA Metro Jaya Irjen Karyoto melantik lima pejabat utama (PJU) dan lima Kapolres di lingkungan Polda Metro Jaya, pada Senin (21/7).
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara serta SMA Global Darussalam Academy di DI Yogyakarta.
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Kueng, yang akan menjalani kedua hukuman tersebut secara bersamaan, diberikan kredit selama 84 hari sudah dijalani.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved