Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kasus George Floyd, Biden Minta AS Bersatu dan Hindari Kekerasan

Atikah Ishmah Winahyu
21/4/2021 12:51
Kasus George Floyd, Biden Minta AS Bersatu dan Hindari Kekerasan
Masyarakat AS berjoget gembira setelah polisi yang menyebabkan kematian George Flyod dinyatakan bersalah di Minneapolis, Minnesota, AS.(Nathan Howard/Getty Images/AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut rasisme sistemik sebagai noda pada jiwa bangsa dalam pidato usai seorang mantan polisi kulit putih dihukum karena membunuh seorang pria kulit hitam selama penangkapan.

Biden berbicara setelah hakim di Kota Midwestern Minneapolis memutuskan Derek Chauvin bersalah karena sengaja memborgol George Floyd saat dia berbaring tak berdaya, dengan lutut petugas menekan lehernya selama lebih dari sembilan menit.

Presiden AS menyerukan untuk menghadapi langsung rasisme sistemik dan perbedaan ras yang ada dalam kepolisian dan sistem peradilan pidana AS, tetapi memohon kepada pengunjuk rasa untuk menghindari kekerasan.

“Ada orang yang akan berusaha untuk mengeksploitasi emosi mentah saat ini, agitator dan ekstremis yang tidak tertarik pada keadilan sosial,” ucap Biden memperingatkan. “Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil,” imbuhnya.

Biden mengatakan putusan bersalah untuk mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin adalah permulaan. Tapi dia menuturkan bahwa untuk mewujudkan perubahan dan reformasi yang nyata, bangsa harus berbuat lebih banyak.

"Protes menyatukan orang-orang dari setiap ras dan generasi dalam damai dan dengan tujuan untuk mengatakan cukup," tuturnya.

"Cukup. Cukup pembunuhan yang tidak masuk akal. Putusan hari ini adalah satu langkah maju.”

"Putusan bersalah tidak mengembalikan George. Warisan George tidak hanya tentang kematiannya, tetapi tentang apa yang harus kita lakukan dalam ingatannya,” lanjutnya.

Tampil bersama Biden, Wakil Presiden kulit hitam pertama Amerika, Kamala Harris berbicara untuk mengartikulasikan kelegaan yang dirasakan bangsa atas keadilan yang disajikan, tetapi mengakui bahwa hasilnya tidak dapat menghilangkan rasa sakit dari pembunuhan Floyd.

“Ukuran keadilan tidak sama dengan keadilan yang setara. Putusan ini membawa kita selangkah lebih dekat. Kita masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Kita masih harus mereformasi sistem,” katanya.

Dia berjanji untuk bekerja dengan Biden mendesak Senat mengeluarkan undang-undang lama tertunda tentang akuntabilitas polisi, mengatakan pria kulit hitam telah diperlakukan sebagai tidak manusiawi sepanjang sejarah AS.

“Inilah kebenaran tentang ketidakadilan rasial, ini bukan hanya masalah Black America atau masalah 'orang kulit berwarna'. Itu adalah masalah bagi setiap orang Amerika,” tandasnya. (Aiw/Straitstimes/The Guardian/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya