Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ANGIN kencang dan gelombang tinggi menghantam Filipina timur pada Senin (19/4) saat topan terkuat yang pernah tercatat selama April melanda Samudra Pasifik hingga menewaskan satu orang dan memicu banjir di wilayah dataran rendah.
Biro cuaca nasional mengeluarkan peringatan angin kencang dan hujan lebat pada Senin, mengatakan, angin topan yang merusak meluas ke luar hingga 110 km dari pusat badai. Lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari daerah pesisir, menurut badan bencana provinsi.
Inti dari Surigae atau Bising sebagai badai yang dikenal secara lokal, diperkirakan tidak akan menghantam daratan. Namun dengan diameter 500 km dan kecepatan angin mencapai 195 km per jam, bagian timur pulau Samar mengalami banjir, sementara beberapa wilayah kehilangan aliran listrik.
Topan super pertama tahun 2021 menandakan musim badai yang sibuk untuk wilayah tersebut di tahun mendatang.
"Indikasi awal adalah bahwa musim topan 2021 akan memiliki aktivitas rata-rata, dan mungkin di atas rata-rata," tulis ahli meteorologi AS Jeff Masters dalam sebuah unggahan di situs web Yale Climate Connections, yang melaporkan setiap hari tentang kondisi iklim.
Ilmuwan atmosfer mengatakan data menunjukkan bahwa badai yang disebut topan, siklon, atau angin topan di berbagai belahan dunia semakin kuat karena pemanasan global.
"Bahan bakar untuk badai ini adalah lautan yang hangat," kata petugas ilmiah di Organisasi Meteorologi Dunia yang berbasis di Jenewa, Anne-Claire Fontan.
"Tren globalnya adalah mereka semakin kuat, dan persentase total badai yang lebih tinggi akan semakin kuat,” imbuhnya.
Atmosfir yang lebih hangat menahan lebih banyak kelembapan, memungkinkan angin kencang untuk melepas lebih banyak hujan. Secara khusus, suhu air di Samudra Pasifik bagian barat lebih tinggi dari rata-rata global, menjadikannya lahan subur untuk badai besar seperti Surigae. Wilayah ini mengalami lebih banyak badai daripada bagian dunia lainnya, lebih dari 70 persen di antaranya berkembang pada puncak musim antara Juli dan Oktober.
Pejabat bencana mengatakan seorang pria berusia 79 tahun dari provinsi Leyte Selatan di Filipina dipastikan tewas setelah dia tertimpa pohon tumbang dan satu orang hilang.
baca juga: BMKG Ingatkan Siklon Tropis Surigae Masih Sebabkan Cuaca Ekstrem
Filipina mengalami sekitar 20 badai tropis setiap tahun. Tahun lalu, topan terkuat tahun ini, Goni, melanda negara itu dengan kecepatan hingga 310 km per jam, menewaskan 25 orang dan memaksa evakuasi lebih dari 345.000 orang.
Sementara itu, Taiwan berharap badai membawa hujan yang sangat dibutuhkan untuk meredakan kekeringan, dengan orang-orang menggunakan media sosial untuk menyambutnya. Namun, diperkirakan akan menyimpang dari Taiwan ke Pasifik, membawa hujan hanya ke bagian utara pulau itu akhir pekan ini. (Straitstimes/OL-3)
Potensi cuaca ekstrem di 13 daerah di Jawa Tengah berlangsung hingga Selasa (8/7) yakni Banyumas hingga Salatiga,
Laga di Stadion Bank of America, Charlotte, AS, Minggu (29/6) dini hari itu dihentikan saat Chelsea tengah unggul 1-0 atas Benfica berkat gol tendangan bebas Reece James di menit 64.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi prakiraan cuaca untuk hari ini, Kamis 26 Juni 2025, dengan sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca buruk
Peristiwa kecelakaan laut terjadi pada Jumat (16/5) sekitar 15.00 WIB. Lokasinya berada di kawasan pesisir Pantai Cikakap, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta.
Penerbangan JT-123 rute Bandar Udara Radin Inten II Lampung ke Bandara Soekarno-Hatta. Pilot Lion Air melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kertajati
Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari cuaca buruk tersebut karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Ketika terjadi badai matahari, geomagnet, dan ionosfer dalam intensitas kecil, sedang, atau besar, salah satu dampaknya dapat menurunkan akurasi posisi GPS.
Foto-foto baru menunjukkan sepasang badai putih raksasa yang mengamuk di Sabuk Khatulistiwa Selatan (SEB) Jupiter.
BENCANA banjir besar yang dipicu oleh badai dahsyat di wilayah Valencia menewaskan 51 orang.
Para ilmuwan memperkirakan lebih banyak badai besar di masa depan. IPCC menyatakan aktivitas manusia berkontribusipada fenomena ini.
SETIDAKNYA 133 orang tewas setelah Helene menghantam Big Bend, Florida, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (26/9) sebagai badai kategori 4.
Jonathan Porter, kepala ahli meteorologi di AccuWeather, memperkirakan kerugian akibat badai ini akan menelan biaya antara US$95 miliar dan US$110 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved