Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
ANGIN kencang dan gelombang tinggi menghantam Filipina timur pada Senin (19/4) saat topan terkuat yang pernah tercatat selama April melanda Samudra Pasifik hingga menewaskan satu orang dan memicu banjir di wilayah dataran rendah.
Biro cuaca nasional mengeluarkan peringatan angin kencang dan hujan lebat pada Senin, mengatakan, angin topan yang merusak meluas ke luar hingga 110 km dari pusat badai. Lebih dari 100.000 orang dievakuasi dari daerah pesisir, menurut badan bencana provinsi.
Inti dari Surigae atau Bising sebagai badai yang dikenal secara lokal, diperkirakan tidak akan menghantam daratan. Namun dengan diameter 500 km dan kecepatan angin mencapai 195 km per jam, bagian timur pulau Samar mengalami banjir, sementara beberapa wilayah kehilangan aliran listrik.
Topan super pertama tahun 2021 menandakan musim badai yang sibuk untuk wilayah tersebut di tahun mendatang.
"Indikasi awal adalah bahwa musim topan 2021 akan memiliki aktivitas rata-rata, dan mungkin di atas rata-rata," tulis ahli meteorologi AS Jeff Masters dalam sebuah unggahan di situs web Yale Climate Connections, yang melaporkan setiap hari tentang kondisi iklim.
Ilmuwan atmosfer mengatakan data menunjukkan bahwa badai yang disebut topan, siklon, atau angin topan di berbagai belahan dunia semakin kuat karena pemanasan global.
"Bahan bakar untuk badai ini adalah lautan yang hangat," kata petugas ilmiah di Organisasi Meteorologi Dunia yang berbasis di Jenewa, Anne-Claire Fontan.
"Tren globalnya adalah mereka semakin kuat, dan persentase total badai yang lebih tinggi akan semakin kuat,” imbuhnya.
Atmosfir yang lebih hangat menahan lebih banyak kelembapan, memungkinkan angin kencang untuk melepas lebih banyak hujan. Secara khusus, suhu air di Samudra Pasifik bagian barat lebih tinggi dari rata-rata global, menjadikannya lahan subur untuk badai besar seperti Surigae. Wilayah ini mengalami lebih banyak badai daripada bagian dunia lainnya, lebih dari 70 persen di antaranya berkembang pada puncak musim antara Juli dan Oktober.
Pejabat bencana mengatakan seorang pria berusia 79 tahun dari provinsi Leyte Selatan di Filipina dipastikan tewas setelah dia tertimpa pohon tumbang dan satu orang hilang.
baca juga: BMKG Ingatkan Siklon Tropis Surigae Masih Sebabkan Cuaca Ekstrem
Filipina mengalami sekitar 20 badai tropis setiap tahun. Tahun lalu, topan terkuat tahun ini, Goni, melanda negara itu dengan kecepatan hingga 310 km per jam, menewaskan 25 orang dan memaksa evakuasi lebih dari 345.000 orang.
Sementara itu, Taiwan berharap badai membawa hujan yang sangat dibutuhkan untuk meredakan kekeringan, dengan orang-orang menggunakan media sosial untuk menyambutnya. Namun, diperkirakan akan menyimpang dari Taiwan ke Pasifik, membawa hujan hanya ke bagian utara pulau itu akhir pekan ini. (Straitstimes/OL-3)
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terjadi karena air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah cukup tinggi hingga mencapai 1,1 meter.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
HONG Kong ditaksir menelan kerugian 2-3 miliar dolar Hong Kong (sekitar Rp4,15 triliun-Rp6,23 triliun) akibat diterjang Topan Wipha.
TOPAN Wipha melanda wilayah selatan Tiongkok pada Senin (21/7) dengan membawa angin kencang dan hujan deras.
Ketika terjadi badai matahari, geomagnet, dan ionosfer dalam intensitas kecil, sedang, atau besar, salah satu dampaknya dapat menurunkan akurasi posisi GPS.
Foto-foto baru menunjukkan sepasang badai putih raksasa yang mengamuk di Sabuk Khatulistiwa Selatan (SEB) Jupiter.
BENCANA banjir besar yang dipicu oleh badai dahsyat di wilayah Valencia menewaskan 51 orang.
Para ilmuwan memperkirakan lebih banyak badai besar di masa depan. IPCC menyatakan aktivitas manusia berkontribusipada fenomena ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved