Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PADA bulan suci Ramadan tahun ini, ada pemandangan menarik di Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa, Ethiopia. Ibu-ibu Ethiopia yang sudah berusia lanjut memasak masakan Indonesia bersama Chef Adi Putra Candra untuk menu berbuka puasa masyarakat Indonesia.
Ibu-ibu itu bernama Ashu Dema, 70, Almaz Negusea, 65, dan Askale Weldrufail, 63.
“Mereka pintar memasak masakan Indonesia dan sudah bekerja di KBRI Addis Ababa selama puluhan tahun. Bahkan ada yang lebih setengah abad. Ibu Ashu sudah bekerja di KBRI Addis Ababa selama 56 tahun karena mulai bekerja pada usia 14 tahun,” kata Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Addis Ababa Wenny Busyra, dalam keterangan tertulis, Senin (19/4).
Baca juga: Kecelakaan Kereta di Mesir, 11 Orang Tewas
“Kehadiran ibu-ibu Ethiopia itu sangat membantu kegiatan KBRI Addis Ababa, terutama yang berkaitan dengan penyiapan masakan Indonesia untuk konsumsi tamu-tamu KBRI Addis Ababa,” imbuh Sekretaris DWP Addis Ababa Savira Dina Wasito.
Pada acara lomba memasak masakan Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ibu 22 Desember 2020, Ashu, Almaz dan Askale ikut menjadi juri lomba karena mereka tahu dan bisa memasak masakan Indonesia dengan baik.
Lomba memasak yang diadakan di taman terbuka KBRI itu diikuti oleh masyarakat Ethiopia dan Indonesia.
Suasana puasa Ramadan di Ethiopia tidak jauh berbeda dari 2020 karena harus menyesuaikan dengan protokol covid-19. Masyarakat Indonesia menyelenggarakan ibadah tarawih di KBRI Addis Ababa sekali seminggu, setiap Sabtu malam. Ibadah tarawih pertama diselenggarakan Sabtu (18/4).
“Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia di Ethiopia sekitar 90 orang. Sebanyak 50 orang di Addis Ababa dan 40 orang di Kota Hawassa, 270 km selatan Addis Ababa,” kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur.
Ethiopia berpenduduk sekitar 112 juta, mayoritas menganut agama Kristen Ortodok (43,5 %), Islam (33,9 %), Protestan (18,6 %), Tradisional (2,6 %), Katolik (0,7 %), dan Yahudi (kurang 1 %). (OL-1)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved