Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERUSAHAAN bioteknologi AS Moderna mengumumkan bahwa vaksin covid-nya 90% efektif melawan semua bentuk penyakit dan 95% efektif melawan penyakit parah.
Hasil baru tersebut berasal dari uji klinis Fase 3 yang sedang berlangsung yang melibatkan lebih dari 30.000 orang di seluruh Amerika Serikat. Namun, angka kemanjuran utama sedikit menurun dari angka sebelumnya 94,1% yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Desember.
Angka baru itu berdasarkan 900 kasus covid yang telah diputuskan dari studi per 9 April, sedangkan studi sebelumnya berdasarkan 185 kasus.
Siaran pers perusahaan tidak menunjukkan mengapa kemanjuran tersebut menurun. Tetapi, salah satu alasannya mungkin munculnya varian baru yang mengkhawatirkan yang tidak rentan terhadap antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin.
Moderna sedang mengerjakan dua penguat khusus varian, dan mengatakan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa mereka menimbulkan respons imun yang meningkat. Hasil penelitian tersebut telah diunggah secara daring dalam sebuah makalah ilmiah yang kini sedang menunggu tinjauan sejawat.
"Data praklinis baru tentang kandidat vaksin khusus varian kami memberi kami keyakinan bahwa kami dapat secara proaktif menangani varian yang muncul," kata CEO Stephane Bancel.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa hingga 12 April, telah mengirimkan 132 juta dosis vaksinnya secara global, termasuk sekitar 117 juta dosis ke Amerika Serikat. (AFP/OL-8)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Pemerintahan Trump menghentikan kontrak pengembangan vaksin flu burung buatan Moderna dan mencabut hak pembeliannya.
Pemerintah AS mengalokasikan dana sebesar US$590 juta kepada Moderna untuk mempercepat pengembangan vaksin flu burung berbasis teknologi mRNA.
Pfizer dan Moderna sedang mengembangkan vaksin flu burung berbasis mRNA untuk menghadapi ancaman virus Flu Burung yang semakin meningkat.
Moderna berinvestasi dalam pengembangan keterampilan komputasi kuantum untuk mengembangkan mRNA medicines kedepannya
Pemberian vaksin booster juga telah dilakukan di 120 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved