Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

PBB Khawatir Konflik di Myanmar Semakin Parah

Basuki Eka Purnama
14/4/2021 09:15
PBB Khawatir Konflik di Myanmar Semakin Parah
Aksi demonstrasi antikudeta militer di Yangon, Myanmar.(AFP/Handout / FACEBOOK )

KOMISIONER Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Michelle Bachelet, Selasa (13/4), mengatakan konflik Myanmar bisa meluas hingga menyerupai Suriah, setelah bentrokan pascakudeta di negara itu telah menewaskan lebih dari 700 orang.

Myanmar dilanda kekacauan dan perekonomian mereka lumpuh sejak kudeta melakukan kudeta untuk menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu.

Memperingatkan mengenai kemungkinan krisis kemanusiaan, Bachelet meminta negara-negara di dunia segera beraksi mendorong militer Myanmar untuk menghentikan aksi represi dan pembantaian terhadap warganya sendiri.

Baca juga: Kendati Libur Thingyan, Demo Anti-Kudeta Militer Myanmar Berlanjut

Demonstrasi harian di Myanmar ditanggapi militer dengan melepaskan tembakan peluru tajam.

Setidaknya 710 warga sipil tewas per Senin (12/4), termasuk 50 anak-anak.

"Saya khawatir situasi di Myanmar akan berujung pada konflik skala besar," ujar Bachelet.

"Apa yang terjadi di sana mirip dengan di Suriah pada 2011," imbuhnya mengacu pada awal perang sipil yang telah berlangsung selama satu dekade yang menewaskan hampir 400 ribu orang dan memaksa lebih dari 6 juta orang melarikan diri.

Selama beberapa pekan terakhir, pemberontak kelompok etnik Myanmar di kawasan perbatasan telah meningkatkan serangan terhadap militer dan polisi. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik