Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pembatasan Covid di Italia, Pemilik Restoran Lakukan Aksi Protes

Nur Aivanni
13/4/2021 07:53
Pembatasan Covid di Italia, Pemilik Restoran Lakukan Aksi Protes
Pekerja dan Pemilik restoran melakukan aksi protes terkait pembatasan kegiatan akibat covid-19(AFP/ ALBERTO PIZZOLI)

RATUSAN orang melakukan aksi protes di ibu kota Italia pada Senin (12/4), terkait adanya penutupan restoran selama berminggu-minggu karena covid-19.

Aksi protes oleh pemilik restoran dan lainnya di Roma tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian demonstrasi anti-penguncian di seluruh Italia, termasuk aksi protes pada Sabtu di Napoli oleh pemilik toko dan protes serupa oleh pemilik restoran di ibu kota pekan lalu.

Di tengah hujan, polisi dengan perlengkapan anti huru hara membatasi pengunjuk rasa di alun-alun pusat, setelah memblokir mereka dari daerah di luar Istana Chigi, kantor perdana menteri, tempat demonstrasi resmi biasanya berlangsung.

Anggota sayap kanan, mengibarkan bendera Italia, bergabung dalam aksi protes tersebut, ada yang melemparkan botol ataupun bom asap ke arah polisi.

Seluruh Italia dikunci selama liburan Paskah, dengan semua restoran, bar, dan kafe diperintahkan untuk ditutup, kecuali untuk pesanan yang dibawa pulang.

Baca juga: Italia Akhiri Lockdown di Lombardy

Namun, pelonggaran pembatasan sebagian di beberapa wilayah di Italia, itu tidak termasuk pembukaan kembali restoran, yang untuk saat ini diperkirakan akan tetap tutup hingga akhir bulan.

Seorang pemrotes yang menyebut namanya Maurizio, mengatakan, restorannya hampir bangkrut.

"Kepada Menteri (Kesehatan) Speranza saya ingin mengatakan 'kurangi gaji Anda hingga 80 persen dan mari kita lihat berapa banyak dari orang-orang ini yang akan berhasil'," katanya.

"Karena saya tidak bisa membiarkan perusahaan saya tetap terbuka seperti ini," tambahnya.

Pada Kamis, Perdana Menteri Mario Draghi mengatakan dia berharap sebelum akhir bulan untuk melonggarkan tindakan anti-covid tertentu, seperti pembatasan makan di restoran. Tapi dia perlu menunggu data kesehatan yang baru sebelum memutuskannya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Roberto Speranza menegaskan perlunya kehati-hatian. Pasalnya, negara tersebut melaporkan 9.789 kasus baru virus korona dan jumlah kematian mendekati 115.000.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik