Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pemakaman Pangeran Philip tanpa Upacara Kenegaraan

Mediaindonesia.com
10/4/2021 06:00
Pemakaman Pangeran Philip tanpa Upacara Kenegaraan
Seorang gadis menambahkan bunga untuk persembahan untuk Pangeran Philip di luar Kastil Windsor, Windsor, Jumat (9/4).(AFP/Ben Stansall.)

MENDIANG suami Ratu Inggris Elizabeth, Pangeran Philip, tidak akan dimakamkan dengan upacara kenegaraan karena pembatasan berkaitan dengan pandemi covid-19.

"Jenazah Yang Mulia akan disemayamkan di Kastil Windsor menjelang pemakaman di Kapel St George. Ini sejalan dengan kebiasaan dan keinginan Yang Mulia," kata College of Arms, lembaga yang mengatur tata upacara Kerajaan Inggris.

Pengaturan pemakaman telah direvisi mengingat keadaan yang berkaitan dengan pandemi covid-19. "Dan dengan menyesal diminta agar masyarakat tidak berusaha untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam acara apa pun untuk menggantikan (upacara) pemakaman."

Philip menghabiskan empat minggu di rumah sakit awal tahun ini untuk perawatan infeksi dan menjalani operasi jantung, tetapi kembali ke Windsor pada awal Maret. Dia meninggal dunia pada Jumat (9/4), dua bulan sebelum ulang
tahunnya yang ke-100.

Pesona dan keengganan sang pangeran untuk menoleransi orang-orang yang dianggapnya bodoh atau penjilat membuatnya dihormati oleh sebagian warga Inggris. Namun bagi sejumlah orang, sikapnya yang terkadang kasar membuatnya tampak kasar dan penyendiri.

 
Dia adalah favorit para editor surat kabar yang ingin mendapatkan komentar yang berbeda di acara-acara resmi. Mantan perwira angkatan laut, yang bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama perang itu mengakui bahwa dia merasa sulit untuk melepaskan karier militer yang dia cintai untuk mengambil peran sebagai suami ratu yang menurut dia tanpa ketentuan yang jelas.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Pangeran Philip telah membantu membimbing keluarga kerajaan dan monarki sehingga mereka tetap menjadi bagian yang sangat penting untuk keseimbangan dan kebahagiaan kehidupan nasional Inggris.

"Kepada Yang Mulia dan keluarganya, perhatian bangsa harus kita tujukan hari ini. Karena mereka telah kehilangan bukan hanya figur publik yang sangat dicintai dan sangat dihormati, tetapi juga suami yang setia dan ayah, kakek, yang bangga dan penuh kasih, dan dalam beberapa tahun terakhir (juga menjadi) kakek buyut," kata Johnson. (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya